Anggota Kongres Selatan yang pernah bekerja di Capitol mulai berperang melawan Union yang diwakilinya, meskipun selama Perang Sipil, Tentara Konfederasi tidak pernah merebut D.C.
3. Penembakan dan Pemboman di Capitol
Selain duel dan perkelahian fisik antara anggota kongres, non-anggota Kongres telah menembakkan senjata atau menanam bom di halaman Capitol.
Pada 2 Juli 1915, mantan profesor Jerman di Harvard, Erich Muenter, menanam paket berisi tiga batang dinamit di Capitol dekat ruang Resepsi Senat.
Bahan peledak itu meledak sekitar tengah malam dan pada saat Senat sedang istirahat.
Seorang petugas Kepolisian Capitol yang sedang bertugas hampir terlempar dari kursinya selama ledakan itu, tetapi untungnya tidak ada yang terluka.
Pria kelahiran Jerman itu kemudian menulis sepucuk surat kepada sebuah surat kabar Washington, DC yang mengatakan bahwa dia telah menanam bahan peledak untuk memprotes bantuan AS pada masa perang ke Inggris dan mengatakan dia berharap ledakan itu akan "membuat cukup banyak suara untuk didengar di atas suara-suara yang menuntut perang.”
Dia kemudian pergi ke rumah J.P. Morgan di Long Island, New York dan menembak pemodal.
Luka Morgan terbukti dangkal dan dia selamat. Muenter segera ditangkap dan ditahan di penjara di mana, beberapa hari kemudian, dia bunuh diri.