Find Us On Social Media :

Dari Kehilangan Pandangan Hingga Semaput, Inilah yang Dialami Tubuh saat Berada dalam Pesawat Jatuh Seperti yang Terjadi pada Sriwijaya Air

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 11 Januari 2021 | 13:07 WIB

Ilustrasi pesawat jatuh

Intisari-Online.com - Indonesia baru saja berduka terkait berita adanya kecelakaan pesawat terbang Sriwijaya Air yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu.

Pesawat ini hilang kontak setelah 4 menit terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta tujuan Pontianak, Kalimantan.

Hasil pencarian tim penyelam Kopaska TNI AL, Mayor Laut Edi Tirtayasa mengatakan bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan dengan kondisi hancur berkeping-keping di tempat penyelaman sekitar Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Adapun bagian pesawat yang ditemukan antara lain berupa pecahan ban pesawat, pelampung penumpang, bagian kelistrikan pesawat, bagian badan pesawat warna biru merah, moncong pesawat, dan bagian pesawat lainnya.

Baca Juga: Digdang Jadi Negara Adikuasa Baru, IMF Justru Bongkar Situasi Keuangan China Saat Ini, Terpukul Akibat Covid-19 dan Alami Penurunan Besar di Masa Depan

Perlu diketahui bahwa erubahan ketinggian sebelum kehilangan kontak juga bisa berakibat fatal.

Hal ini karena gaya gravitasi mempengaruhi tubuh manusia.

"Ini sepertinya kasus khas G-LOC, atau kehilangan kesadaran karena percepatan objek terkait gravitasi bumi," kata dr. Swee Weng Fan, mantan ahli bedah penerbangan dan direktur pelaksana pelatihan saat ini di NASTAR (National Aerospace Training and Research Center), mengatakan kepada Live Science.

G-LOC adalah "salah satu bahaya yang harus ditangani dan diwaspadai dengan baik oleh pilot yang menerbangkan pesawat berperforma tinggi," kata Fan.

Baca Juga: Setelah Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182, Media Asing Malah Sebut Indonesia Jadi Tempat Terburuk untuk Lakukan Penerbangan, Apa Sebabnya?