Intisari-online.com - Indonesia masih berduka atas kecelakaan pesawat terbang di bawah maskapai penerbangan Sriwijaya Air.
Pesawat Boeing 737-500 yang sudah berusia 26 tahun itu hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Sabtu lalu.
Kemudian diketahui dari Flightradar24, pesawat terjun dari ketinggian 10.000 kaki hingga hanya berada di ketinggan 200 kaki saja.
Pengusutan dan misi penyelamatan menemukan bukti yang mendukung jatuhnya pesawat tersebut.
Hal ini menjadi pukulan bagi bisnis penerbangan di Indonesia.
Bisnis penerbangan adalah salah satu bisnis yang terdampak dengan pandemi Covid-19.
Beberapa tahun terakhir, Sriwijaya Air juga harus mencari bengkel perawatan baru untuk pesawat mereka.
Sriwijaya Air diketahui biasanya merawat pesawat di Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR