Intisari-online.com - Militer Indonesia kembali disibukkan dengan meningkatnya aktivitas di Laut Natuna Utara.
Aktivitas yang meningkat ini disebabkan karena kapal penangkap ikan China dan Vietnam terus-terusan memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Indonesia cukup kebingungan mengatasi permasalahan ini, karena hubungan Indonesia dan China terbilang cukup baik sehingga Indonesia tidak ingin melukai hubungan bilateral yang sedang tumbuh.
Akhirnya, dibuatlah Bakamla, atau Badan Keamanan Laut Republik Indonesia, badan yang bertugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia.
Mengutip Wikipedia, Bakamla adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Bakamla mengakhiri 2020 dengan mempersenjatai kapal mereka dengan senapan mesin di tengah gangguan oleh kapal penangkap ikan Vietnam dan China yang terus-terusan berupaya masuk ke Laut Natuna Utara.
Tindakan mempersenjatai pasukan Bakamla ini dilihat sebagai aksi mulus Indonesia menghadapi gangguan China tanpa memutus hubungan bilateral yang makin bersahabat.
Analis juga mengatakan tindakan ini mengurangi penyebab kemarahan warga lokal atas tindakan China.