Find Us On Social Media :

Sisi Gelap Kemerdekaan Israel: Buat Inggris Frustasi, Jadikan Orang Arab Sangat Marah hingga Bertingkah Seperti Nazi

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 8 Januari 2021 | 13:31 WIB

Ilustrasi militer Israel

Intisari-Online.com - Pada 14 Mei 1948, Israel mendeklarasikan kemerdekaannya.

Setiap tanggal 15 Mei, warga Palestina memperingati Hari Nakba (malapetaka) dengan khusyuk.

Pada akhir abad ke-19, Zionisme muncul sebagai gerakan untuk membangun kembali tanah air Yahudi di Palestina, yang saat itu menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman.

Meskipun orang Yahudi menguasai kerajaan di sana lebih dari 2.000 tahun yang lalu, jumlah mereka tidak pernah lebih dari sekitar 10 persen populasi dari zaman kuno hingga awal 1900-an.

Baca Juga: Kompensasi Hingga Rp1,2 Miliar Harus Dibayarkan oleh Jepang Kepada Para Mantan Wanita Penghibur dalam Perang Dunia II, Keputusan Pengadilan Korea Selatan

Migrasi Yahudi ke Palestina meningkat secara signifikan di tengah pogrom dan antisemitisme yang sering melanda sebagian besar Eropa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Ketika kendali Palestina diteruskan dari Turki Ottoman yang kalah ke Inggris menjelang akhir Perang Dunia I, Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour menyatakan "pembentukan Palestina sebagai rumah nasional bagi orang-orang Yahudi."

Orang Israel dan pendukungnya sering mengutip Deklarasi Balfour saat membela legitimasi Israel.

Masalah Palestina

Baca Juga: Jadi Korban dalam Sejarah Paling Mematikan di Gunung Everest, Inilah Kisah Tragis 'Green Boots', Jasad yang Dijadikan Penanda oleh Para Pendaki Lainnya Karena Hal Ini