Find Us On Social Media :

‘Saya Hanya Bisa Mati Satu Kali’ Kisah Odette, Mata-mata Wanita Kesayangan Saat Perang Dunia Kedua, Namun Jadi Sasaran dan Penyiksaan Brutal Gestapo

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 8 Januari 2021 | 12:15 WIB

Wanita mata-mata kesayangan, Odette.

Intisari-Online.com – Lahir di Amiens sebagai Odette Marie Celine Brailly, dia mengambil berbagai nama selama dinas perangnya.

Namun dia dikenal secara universal oleh publik Inggris dan Prancis pada tahun-tahun pasca perang hanya sebagai Odette.

Pada saat seorang wanita jarang keluar dari lingkungan rumah tangga, apalagi terlibat dalam pekerjaan perang rahasia yang berbahaya, Odette telah memasuki ambang neraka dan bertahan melawan rintangan untuk bersaksi melawan para penganiaya di Kejahatan Perang Nazi Internasional.

Pengadilan di Hamburg. Kontribusinya dalam upaya perang dianggap lebih luar biasa karena dia adalah ibu dari tiga putri kecil.

Baca Juga: Halalkan Segala Cara Termasuk Membunuh dan Wanita Penggoda, Inilah Skandal-skandal Agen Israel Mossad

Odette adalah anggota Eksekutif Operasi Khusus (SOE), sebuah organisasi dinas rahasia Inggris yang didirikan untuk mendorong perlawanan rahasia bawah tanah di dalam wilayah yang diduduki musuh, dan untuk mendapatkan informasi penting untuk membantu upaya perang.

Pada musim semi 1943, saat dia terlibat dalam pekerjaan spionase berbahaya di Prancis yang diduduki Nazi, Odette ditangkap bersama dengan supervisornya, Kapten Peter Churchill.

Dalam perjalanan ke penjara Fresnes, dia berhasil meyakinkan para penculiknya bahwa dia menikah dengan supervisornya dan bahwa dia sebenarnya memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill.

Secara total, Odette menjadi sasaran empat belas interogasi Gestapo dan penyiksaan brutal.

Baca Juga: Berawal dari Mata-mata 'Amatiran', Juan Pujol Sukses Jadi Agen Ganda untuk Hitler dan Inggris Tanpa Ketahuan, Bahkan Dapat Penghargaan Tertinggi, Bagaimana Bisa?