Find Us On Social Media :

Malah Muncul Sebagai Pahlawan, Bagaimana Bisa Soeharto Tidak Diculik dan Dibunuh PKI?

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 26 Desember 2020 | 07:00 WIB

Soekarno dan Soeharto.

Di mana Soeharto?

Dalam kesaksiannya kepada Mahkamah Militer, Latief membeberkan alasannya tidak memasukkan nama Soeharto. "...karena kami anggap Jenderal Soeharto loyalis Bung Karno, maka tidak kami jadikan sasaran," kata Latief seperti dikutip dari buku Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualang (2010).

Tak cuma itu, Latief bahkan melapor ke Mayjen Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat.

Langkah ini dilakukan Latief setelah laporannya tak ditanggapi oleh Pangdam Jaya Mayjen Umar Wirahadikusumah dan Pangdam Brawijaya Mayjen Jenderal Basoeki Rachmat.

Baca Juga: Targetkan Banyak Negara Muslim untuk Normalisasi Hubungan, Israel Rupanya Kecualikan Negara Ini, Alasannya?

Latief mengaku sudah beberapa kali mewanti-wanti adanya upaya kudeta oleh Dewan Jenderal.

Menurut Latief, Soeharto hanya bergeming mendengar informasi itu.

Bahkan di malam 30 September 1965, Soeharto mengabaikan Latief yang menyampaikan rencananya menggagalkan kudeta.

Soeharto sendiri mengakui ia bertemu dengan Latief menjelang peristiwa G30S.

Namun ia memberikan kesaksian yang berganti-ganti. Dalam wawancara dengan Der Spiegel pada 19 Juni 1970, Soeharto mengaku ditemui di RSPAD Gatot Subroto oleh Latief pada malam 30 September 1965.

Soeharto tengah menjaga anak bungsunya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy yang dirawat karena luka bakar akibat ketumpahan sop panas.

Namun katanya, Latief tidak memberi informasi apa-apa, malah akan membunuhnya saat itu juga.

"Dia justru akan membunuh saya. Tapi karena saya berada di tempat umum, dia mengurungkan niat jahatnya itu," kata Soeharto. Namun dalam otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1988), Soeharto mengaku hanya melihat Latief dari kejauhan dan tak sempat berinteraksi.

Baca Juga: Menyandang Status Salah Satu Konglomerat di China, Jack Ma Tiba-Tiba Diselidiki Oleh Pemerintah China, Salah Satu Bisnisnya Ini Dianggap Mengancam Negara

Soeharto menjadi pahlawan

Setelah peristiwa G30S, suasana memanas. PKI dianggap sebagai dalang. Presiden Sukarno juga tak melakukan apa-apa.

Masyarakat sipil, mahasiswa, dibantu tentara, menggelar berbagai demonstrasi besar-besaran menuntut PKI dibubarkan dan ekonomi diperbaiki.

Puncaknya pada 11 Maret 1966. Soeharto yang saat itu menjabat Panglima Angkatan Darat meminta Sukarno memberi kuasa untuk mengatasi keadaan.

Permintaan yang dikenal dengan Supersemar (Surat Perintah 11 Maret) itu membuka jalan bagi Soeharto untuk mengambil kekuasaan dari Sukarno. Soeharto muncul sebagai pahlawan.

Ia menumpas PKI dan menjadi presiden. Kekejaman yang sesungguhnya terjadi belakangan: setidaknya 500.000 orang yang dituduh PKI atau simpatisannya, dihabisi di berbagai penjuru Indonesia.

Baca Juga: Ramalannya Terus Akurat Mulai dari Terjadinya Covid-19 hingga Perang China-India, Bocah India yang Dijuluki 'Nabi' Ini Ramalkan Hal Besar Ini Akan Terjadi Tahun 2021

Yang lebih beruntung, berakhir di penjara selama puluhan tahun. Seperti Latief yang merasa dikhianati oleh Soeharto.

"Jadi siapa yang sebenarnya telah mengakibatkan terbunuhnya para jenderal tersebut? Saya yang telah memberi laporan lebih dulu kepada Jenderal Soeharto? Atau justru Jenderal Soeharto, yang sudah menerima laporan tetapi tidak berbuat apa-apa?" kata Latief dalam kesaksiannya.

"Nyatanya, sama sekali tidak pernah ada langkah-langkah untuk menambah penjagaan. Sebaliknya, setelah Peristiwa G30S meletus, selain menghantam G30S dan juga membantai ribuan rakyat yang sama sekali tidak tahu apa-apa, mereka bertiga (Soeharto, Umar Wirahadikusumah, dan Basuki Rachmat) kemudian malahan bersama-sama menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno," ujar Latief.

Baca Juga: Kemahsyuran Pedang yang Tangguh Dominasi Peperangan Berabad-abad, dari 'Yatagan' Pedang Khas Ottoman hingga 'Zulfiqar' yang Diberikan Nabi Muhammad ke Ali ibn Abi Thalib

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari