Advertorial

Berjuluk Raja Intel Indonesia, Sosok Ini Ternyata dengan Berani Tegur Presiden Soeharto Gara-gara Hal ini, Namun Tak Lama Kemudian Malah Mendapat Balasan Tak Terduga

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Sebenarnya, Benny Moerdani merupakan orang dekat Soeharto.

Namun sebuah peristiwa di meja biliar merusak hubungan dua tokoh militer Indonesia ini.

Benny Moerdani merupakan lelaki berkepribadian keras.

Dia merupakan 'Raja Intel' yang pernah buat geram Presiden Soeharto lantaran sebuah teguran.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan Militer Turki dan Prancis, Sudah Lebih Unggul Tapi Ini yang Bakal Dilakukan Prancis Demi Membuat Militernya Makin Kuat

Benny Moerdani lahir pada 2 Oktober 1932 di Cepu, Blora, Jawa Tengah. Sejak umur 13 tahun, dia sudah menjadi tentara pelajar dan ikut berpartisipasi dal serangan ke Belanda di Solo.

Setelah Indonesia merdeka, Benny menyelesaika SMP dan SMA sambil bekerja. Kemudian dia masuk Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat (P3AD) pada 1951. Dia tekun menjadi tentara dan kenyang pengalaman tempur.

Sejak masih berpangkat Kapten TNI AD dan menjadi anggota RPKAD (sekarang Kopassus), Benny Moerdani sudah menjalin hubungan akrab dengan Soeharto.

Hubungan itu dimulai sejak era 1960-an, saat Soeharto sudah berpangkat Mayor Jenderal.

Baca Juga: Menjelang Lengsernya Presiden Soekarno, Ternyata Soeharto Diam-Diam Pernah Temui Istri Bung Karno Sampai Membuat Sang Presiden Meradang, Rupanya Ini yang Dibicarakan

Soeharto sangat mengagumi Benny karena piawai dalam strategi tempur.

Selain itu, Benny cerdas dalam memecahkan masalah secara intelijen.

Urusan pelik, baik di dalam maupun di luar negeri, selalu dipercayakan kepada Benny yang dikenal sangat loyal terhadapnya.

Misalnya ketika Indonesia terlibat konflik politik dan militer dengan Malaysia pada 1964.

Baca Juga: Pantas China Berulang Kali Mengecam Trump, Diklaim Sebagai Ancaman, AS Tambahkan 4 Perusahaan China ke Daftar Hitam Departemen Pertahanan

Pak Harto yang merasa pemecahan masalah secara militer tidak menguntungkan Indonesia, lalu memutuskan mengambil langkah intelijen serta diplomasi.

Akhirnya, Indonesia dan Malaysia kembali berdamai serta terhindar dari bentrok militer yang bisa merugikan kedua negara.

Karier militer Benny Moerdani:

RPKAD, Kopassus

Baca Juga: (Foto) Inilah Kawah Candradimuka Pasukan Khusus Pertama AS, Sangat Keras Gara-gara Presiden Sebut Mereka Belum Siap Tempur

Berbagai operasi militer: pembajakan pesawat Garuda Indonesia

Penerbangan 206 pada 1981

Asisten Intelijen Menteri Pertahanan dan Keamanan

Asisten Intelijen Panglima Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan

Keamanan dan Ketertiban)

Kepala Pusintelstra (Pusat Intelijen Strategis)

Wakil Kepala Bakin (Badan oordinasi Intelijen Negara)

Pangkopkamtib.

Panglima ABRI

Baca Juga: Penyakit Misterius Muncul di India, 140 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit, Gejalanya dari Sensasi Mata Terbakar hingga Muntah

Karier pemerintahan:

Kepala Konsulat Indonesia di Malaysia Barat.

Menteri Pertahanan dan Keamanan

Konsul Jenderal Indonesia di Korea

Ada banyak cerita tentang Soeharto sebagai Presiden RI ke-2, namun jarang yang mengetahui kisah ini.

Dalam buku Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, Tempo, PT Gramedia, 2015 dan Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan, Julius Pour, Yayasan Kejuangan Panglima Sudirman 1993, hubungan dua tokoh itu diulas dengan menarik.

Ketika Soeharto menjabat presiden kedua, hingga lebih dari 30 tahun pada1967-1998, Benny Moerdani terus dipercaya sebagai ‘tangan kanan’ Pak Harto.

Benny menangani masalah keamanan, hubungan diplomatik dengan negara lain, sekaligus pengawal presiden yang loyal dan setia.

Tapi meski menjadi seorang loyalis Soeharto, Benny ternyata seorang yang kritis dan berani memberi masukan serta teguran kepada presiden.

Baca Juga: Jika Iran dan AS Perang Bakal Jadi 'Neraka di Bumi'! Ini Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan AS Saat Ini

Benny Moerdani memang berprinsip. Meskipun seorang loyalis Pak Harto, Benny bukan tipe penjilat dan suka menjatuhkan orang lain dengan memberikan informasi tidak benar.

Dia berprinsip harus bisa menjauhkan Soeharto dari orang-orang yang suka menjilat atau orang yang suka menfitnah demi mendapat perhatian Soeharto.

Risau

Pada 1984, sejumlah menteri merasa risau dengan anak-anak Soeharto yang sudah tumbuh dewasa dan mulai berbinis tapi dengan cara memanfaatkan kekuasaan bapaknya.

Baca Juga: Temui Kejeniusan George Soros Milyader Yahudi yang Konon Mampu Picu Krisis Keuangan Dunia Setelah Tercatat Pernah Runtuhkan Ekonomi Indonesia dan Kacaukan Ekonomi Asia

Bisnis anak-anak Soeharto bahkan merambah ke soal pembelian alutsista yang seharusnya ditangani pemerintah dan ABRI/TNI bukan oleh warga sipil.

Ketika ada kesempatan bermain billiar dengan Soeharto, Benny Moerdani yang saat itu menjabat sebagai Panglima ABRI memberanikan diri ‘menegur’ Pak Harto.

Teguran Benny Moerdani ke Soeharto itu terkait bisnis anak-anaknya yang sudah merambah ke mana-mana dan terkesan memonopoli.

Soeharto ternyata tidak terima oleh teguran Benny yang dianggap sangat kurang ajar.

Baca Juga: Mengenang Kekejian ISIS, Gunakan Jasad Anak-anak Sebagai Jebakan Granat, Nyaris Tewaskan Pasukan Khusus Inggris SAS

Setelah itu, hubungan Pak Harto-Benny Moerdani memburuk.

Benny Moerdani kemudian dicopot dari jabatan Panglima ABRI, meski belakangan Soeharto menolak jika disebut pencopotan Benny akibat ‘teguran maut’ yang telah dilakukannya.

Suatu hari, pada Agustus 2004, Soeharto menjenguk Benny yang sedang sakit keras dan terbaring di Rumah Sakit RSPAD, Jakarta.

Di depan Benny, Soeharto secara terus-terang mengakui bahwa teguran yang pernah dilontarkan Benny pada 1984 ternyata benar.

Akibat bisnis anak-anaknya yang ikut memicu krisis ekonomi dan kemarahan rakyat terhadap keluarga Pak Harto, pada 21 Mei 1998, kekuasaan Pak Harto tumbang.

Soeharto juga mengatakan kepada Benny, jika teguran itu dipatuhi, dia tidak akan sampai lengser dari kursi presiden akibat demo besar-besaran dan kerusuhan sosial yang terjadi di mana-mana.

Baca Juga: Pergoki Suaminya Lakukan Ini di Kursi dengan Karyawannya di Salon, Istri Sah Ngamuk Ambil Gunting dan Cukur Rambut si Wanita

Biodata:

Nama: Leonardus Benyamin MoerdaniPopuler: LB Moerdani atau Benny Moerdani Lahir: Cepu, Blora, Jawa Tengah, 2 Oktober 1932Meninggal: Jakarta, 29 Agustus 2004 Pangkat militer: Jenderal TNI

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Raja Intel' Peringatkan Soeharto, Malah Terima 'Pembalasan Dendam' Beberapa Waktu Kemudian

Artikel Terkait