Find Us On Social Media :

Menterengnya Militer Uni Soviet Dahulu Kala, Pernah Punya Rudal Jelajah yang Sampai Dapat Sebutan 'Monster Perang Dingin', Ke Mana Jejaknya Sekarang?

By Maymunah Nasution, Kamis, 17 Desember 2020 | 19:09 WIB

Rudal Burya, senjata yang dikembangkan Uni Soviet dan hampir digunakan untuk menggempur Amerika Serikat

Hingga kemudian setelah berakhirnya Perang Dingin, senjata bernama Lavochkin Burya masih saja diteliti sampai saat ini.

Mengutip The Drive, film mengenai rudal Burya ini sudah diunggah di YouTube dalam dua bagian.

Burya, yang berarti Petir di bahasa Rusia, memulai kiprahnya saat Uni Soviet sangat-sangat fokus dalam perkembangan rudal balistik.

Uni Soviet kala itu memiliki tujuan untuk mengantarkan hulu ledak nuklir kepada lawan mereka, sehingga rudal balistik jadi pilihan pertama.

Pertengahan tahun 1956, militer Uni Soviet telah memperkenalkan R-5M dalam militer mereka, yang dikenal oleh NATO sebagai SS-3 Shyster.

R-5M adalah rudal nuklir pertama Uni Soviet.

Baca Juga: ‘Penyihir Malam’, Ditakuti Bahkan Diberi Hadiah yang Bisa Menjatuhkannya, Inilah Cara Pasukan Terbang Wanita Uni Soviet Bertarung Melawan Jerman

Namun sayang, walau sudah memiliki jangkauan serang sampai 750 mil, rudal ini masih tidak mampu menyerang target-target utama, termasuk pangkalan pengebom Angkatan Udara AS di Inggris atau di Laut Pasifik.

Industri Soviet kala itu ditugaskan mengembangkan rudal balistik mengikuti jejak R-5M yang lebih canggih dan lebih mematikan.

Tentunya di tahun itu, tantangan ini sulit, dengan hampir tidak ada mesin yang kuat dan bisa diandalkan, serta teknologi menciptakan rudal balistik multifungsi saat itu belum ada.

Sampai saat itu, Soviet kemudian curahkan perhatian dengan apa yang sedang terjadi di Amerika Serikat.

Baca Juga: Jadi Dampak Paling Tidak Terduga Atas Perang Dunia Kedua, Perang Korea 'Yang Terlupakan' Justru Tidak Pernah Selesai, Ini Sejarahnya