Intisari-Online.com - Pada saat Amerika Serikat bersiap untuk meningkatkan pengeluaran Pentagon dan meningkatkan pengerahan pasukan di luar negeri, analisis intervensi militer AS sejak pendirian negara itu menyoroti dua dinamika penting dan terkait.
Pertama, distribusi empiris dari intervensi militer tidak merata; dan kenyataannya sangat condong, dalam hal frekuensi, untuk mendukung periode sejarah setelah berakhirnya Perang Dingin (1991).
Kedua, intervensi militer AS sejak PD II jarang mencapai tujuan politik yang diinginkan.
Artinya, Amerika Serikat lebih sering kalahnya daripada menang.
Baca Juga: 7 Militer Paling Lemah di Dunia, Bahkan Salah Satunya dari Negara Berpenghasilan Tinggi
Dan bila menang, umumnya ia menang dengan biaya yang jauh melebihi apa yang dianggap wajar sebelum intervensi.
Hal ini menimbulkan teka-teki penting:
'Jika intervensi militer AS lebih sering gagal, apa penyebab peningkatan dramatis penggunaannya sejak 1991?'
Jika kita melihat distribusi 392 intervensi militer AS sejak 1800 yang dilaporkan oleh Layanan Riset Kongres pada Oktober 2017 dengan peningkatan lima puluh tahun.
Baca Juga: 5 Deretan 'Harta' Berharga Ini Jadi Rahasia Mengapa Militer Israel Begitu Ditakuti, Pantas Saja Ya!
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR