Segera saja, Iwo Jima menjadi 'Pulau Terburuk' yang harus diselesaikan Marinir.
Kuribayashi telah memerintahkan anak buahnya untuk bertempur dengan cara perang gerilya, mereka menyergap Marinir kemudian menghilang ke dalam gua dan terowongan untuk kemudian muncul kembali di posisi baru.
Banyak Marinir yang mengungkapkan, tidak ada orang Jepang di Iwo Jima, karena mereka ada di dalamnya.
Senjata kecil tidak berguna, digantikan penyembur api M2, bazoka dan tank Sherman yang memuntahkan api untuk membersihkan benteng musuh.
Granat juga dipilih menjadi senjata tentara paling berguna, biasanya dipakai dengan cara digulingkan ke bawah bukit dan melemparkannya ke dalam gua.
Ada seorang petugas Angkatan Laut bernama John Harlan Willis yang mengambil dan melemparkan kembali 8 granat Jepang saat memberikan pertolongan pertama pada orang-orang yang terluka, sebelum granat kesembilan meledak di tangannya dan membunuhnya.
Sampai awal Maret Marinir mulai kelelahan meskipun sudah merebut dua lapangan terbang Iwo Jima dan mencapai garis pantai utara, dan secara efektif membelah pulau menjadi dua.
Pasukan Jepang sudah sangat berkurang dan menjalani hari-hari tanpa air, tapi mereka tidak menyerah sedikitpun sampai-sampai seorang Marinir bercerita tentang orang Jepang "mereka tidak pernah memiliki rezeki apa pun dibandingkan dengan apa yang dimiliki Marinir kami, tapi pada saat yang sama mereka bertempur dan bertempur dan bertempur, dan betapa berat pekerjaan yang mereka lakukan."