Advertorial
Memilih Kota Hiroshima Sebagai Target Bom Atom, Sekutu Rupanya Bertujuan Licik Hancurkan Gudang Militer Jepang Kala Itu, Tapi Satu Kota Penuh Alutsista Ini Justru Batal Jadi Sasaran 'Kiamat' Bom Atom, Mengapa?
Intisari-online.com - Ledakan bom atom oleh sekutu di kota Hiroshima dan Nagasaki 75 tahun yang lalu bukanlah sesuatu yang mudah dilupakan.
Namun tahukah Anda Nagasaki bukanlah target utama serangan yang terjadi tiga hari setelah ledakan di Hiroshima.
Target utama adalah kota Kokura, yang lolos dari serangan udara tersebut.
Nama kota itu kian terkenal di Jepang karena luput dari malapetaka.
Namun apa penyebab Kokura tidak jadi dihancurkan dengan bom atom?
Kokura menjadi salah satu target kota yang akan dijatuhi bom atom di Jepang pada 1945, namun kota ini luput dari kehancuran yang mengerikan di hari-hari terakhir Perang Dunia II.
Memang, Kokura nyaris dibom pada tanggal 9 Agustus, sama seperti Hiroshima yang dijatuhi bom atom tiga hari sebelumnya.
Namun senjata pemusnah itu tidak pernah dijatuhkan di sana, karena berbagai faktor memaksa Angkatan Udara AS mengalihkan sasarannya ke kota Nagasaki.
Baca Juga: Antihistamin Alami Sebagai Obat Biduran, Termasuk Jahe dan Manggis
Peristiwa pengeboman tersebut diperkirakan telah menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan 74.000 jiwa di Nagasaki - sedangkan ribuan orang lainnya menderita efek radiasi selama bertahun-tahun berikutnya.
Luck of Kokura atau Keberuntungan Kokura menjadi ungkapan dalam bahasa Jepang untuk menggambarkan bagaimana kota itu lolos dari maut.
Namun apa yang sebenarnya terjadi?
Langit diselimuti asap tebal
Pada pertengahan Juli 1945, militer Amerika telah memilih sejumlah kota di Jepang yang dapat menjadi sasaran bom atom karena keberadaan sejumlah gudang senjata dan pangkalan militer.
Dalam urutan prioritas Kokura sedianya akan dijatuhi bom atom setelah Hiroshima.
Karena di sana terdapat gudang produksi senjata dan menjadi salah satu tempat persenjataan besar tentara Jepang.
Pada 6 Agustus kota Kokura sudah dalam status siaga untuk mengantisipasi dijatuhkannya bom atom setelah Hiroshima.
Tiga hari kemudian, pesawat pengebom B-29 terbang ke Kokura dini hari, salah satunya membawa "Fat Man" - bom plutonium yang bahkan lebih kuat daripada bom uranium yang dijatuhkan di Hiroshima.
Namun kala itu kota Kokura diselimuti kabut tebal yang mungkin berasal dari asap pengeboman konvensional di kota terdekatnya, Yawata, sehari sebelumnya.
Beberapa sejarawan juga mengeklaim bahwa sejumlah pabrik di Kokura juga sengaja membakar batu bara agar muncul tabir asap di atas kota itu pada saat serangan udara dilancarkan di seluruh Jepang.
Menurut dokumen militer AS dan laporan William Laurence, seorang jurnalis New York Times yang bepergian dengan salah satu pesawat, B-29 mengitari kota Kokura tiga kali.
Ada perintah untuk langsung menjatuhkan bom setelah ada jarak pandangnya jelas.
Masalahnya pertahanan darat yang melihat pesawat-pesawat itu terus melancarkan tembakan.
Saat itulah Mayor Charles Sweeney, yang menerbangkan B-29 membawa bom, Bockscar, membuat keputusan untuk beralih ke Nagasaki.
Kokura lolos dari maut untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Manfaat Daun Salam untuk Kecantikan, Bikin Kepala Bebas Ketombe
Lolos dari maut untuk yang kesekian kali
Pesawat-pesawat AS menyerang Jepang tanpa henti sejak Maret 1945, menggunakan bom berdaya ledak tinggi yang menghanguskan seluruh kota.
Sebuah serangan tunggal di Tokyo pada malam 9 Maret diperkirakan telah menewaskan lebih dari 83.000 orang dan menyebabkan lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal.
Namun pada saat pesawat pengebom B-29 tiba di Kokura pada bulan Agustus, kota itu pada dasarnya masih utuh.
Kota itu lagi-lagi terhindar dari serangan udara yang dilancarkan AS, bersama kota-kota lain yang menjadi target pengeboman.
Para pejabat militer AS ingin kota-kota ini dilestarikan sehingga mereka dapat mempelajari kerusakan yang diakibatkan senjata pemusnah.
Rasa lega dan kesedihan
Pada 15 Agustus Kaisar Hirohito akhinrya mengumumkan Jepang menyerah tanpa syarat.
Kokura memang lolos dari kehancuran, namun orang-orang di kota itu merasa sedih.
Ketika muncul berita bahwa bom yang dijatuhkan di Nagasaki pada awalnya ditujukan untuk kota mereka, perasaan lega bercampur dengan kesedihan dan empati.
Kokura kini telah bergabung menjadi satu kota dengan Kitakyushu semenjak 1963.
Di kota Kitakyushu terdapat Monumen Bom Atom Nagasaki, yang terletak di sebuah taman yang dibangun di atas lahan bekas gudang senjata, keberuntungan kota itu dan penderitaan Nagasaki, keduanya tergambar di monumen itu.
Kedua kota tersebut juga telah membina hubungan persahabatan selama beberapa dasawarsa, dan hubungan kedua wilayah yang terjalin diakui secara publik.
"Faktanya adalah bahwa bom atom yang dijadwalkan dijatuhkan di Kokura dijatuhkan di Nagasaki," kata juru bicara kota Kitakyushu kepada kantor berita Bloomberg tahun lalu.
Tetapi Kitakyushu juga melihat ke masa depan: selama rekonstruksi Jepang, kota industri itu pernah mengalami pencemaran yang merusak perairan Teluk Dokai.
Baca Juga: 8 Manfaat Kesehatan Mengejutkan dari Ketumbar, Kaya Antioksidan
Saat ini, Kitakyushu menjadi salah satu kota yang ramah lingkungan di Asia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kokura, Kisah Kota Jepang yang Batal Jadi Sasaran "Kiamat" Bom Atom"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini