Find Us On Social Media :

Belum Dilantik, Pakar Sudah Mewanti-wanti Joe Biden untuk Berbaik-baik Dengan China Agar Diplomasi dengan Korea Utara Berjalan Mulus, Mengapa?

By Maymunah Nasution, Rabu, 2 Desember 2020 | 20:58 WIB

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden China Xi Jinping.

Pyongyang tidak pernah memuji China atas upayanya, dan Kim menghancurkan sekutu Korea Utara di Beijing saat dia menciptakan kultus kepribadian yang memakan banyak orang, dan secara terbuka berselisih dengan Mao.

Mao saat itu mengkritik rencana pengalihan kekuasaan kepada putranya.

Beberapa tahun terakhir, permusuhan populer dan akademis terhadap Korea Utara telah meningkat, serta ketidaksenangan pejabat juga menjadi semakin jelas.

Xi Jinping bertemu enam kali dengan Presiden Korea Selatan Geun-hye, bahkan memberinya tempat kehormatan untuk menyaksikan parade 2015 dalam perayaan ulang tahun ke-70 berakhirnya PD II.

Baca Juga: Terkenal Dekat, Kim Jong Un Dikabarkan Putuskan Hubungan Perdagangan dengan China, Apa yang Terjadi di Balik Keputusan yang Disebut Berlebihan Ini?

Kim Jong-Un saat itu tidak menerima undangan untuk mengunjungi China, sebabkan kemarahan dari pemimpin Korea Utara tersebut.

Namun hubungan mulai diperbaiki China saat muncul calon KTT Trump-Kim, karena Beijing sadar jika hubungan AS dan Korea Utara akan baik, maka Korea Utara akan menjauhkan diri dari RRC, sebuah konsep yang dihindari Xi.

China juga sekarang lebih memilih melestarikan tetangga yang bermasalah daripada mengurusi AS, karena mengalihkan perhatian dan sumber daya AS serta memecah belah Washington dan Seoul.

Hubungan AS dan Korea Utara yang lebih baik juga tidak akan menghindarkan dari dilema lain: denuklirisasi, sanksi, yang kemudian membuat Korea Utara tidak stabil, menciptakan potensi ledakan, ditakutkan sendiri oleh China.

Baca Juga: Ancang-ancang dari Serangan Negeri Kim Jong-un, Begini Kelanjutan Proses Pembuatan Kapal Aegis Jepang Penangkal rudal Korea Utara