Find Us On Social Media :

Berulang Kali Salahkan China Atas Covid-19 dan Sebut China 'Mata-mata Dunia', Australia Kini Terima Getahnya Sendiri dan Harus Menjilat Ludahnya Agar Dimaafkan China, Ancaman Sanksi-sanksi Memang Kian Nyata

By Maymunah Nasution, Rabu, 2 Desember 2020 | 13:43 WIB

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan perang dengan China mungkin bisa terjadi.

Kemudian dalam Konferensi China: Amerika Serikat yang diorganisir oleh South China Morning Post Selasa kemarin, mantan perdana menteri Australia Kevin Rudd meminta Australia menerapkan cara yang dilaksanakan Jepang, "menaruh megafon" dan mengikuti aturan buku diplomasi raksasa Asia Timur.

Ini artinya, Australia harus menarik kembali tuduhan jika China penyebab pandemi, dan mulai berusaha merogoh hati Xi Jinping.

Padahal beberapa tahun belakangan, tindakan barbar Australia kepada China jauh lebih banyak daripada beberapa sanksi yang diterapkan Negeri Panda.

Australia mulai melarang teknologi 5G Huawei dan menuduh media menyusupkan mata-mata berkewarganegaraan China.

Baca Juga: Mantan Intelijen Jerman Ramalkan China Bakal Kuasai Dunia, Perusahaan China Huawei Justru Disebut Harus Diusir dari Eropa, Hanya karena Alasan Ini

Secara kasarnya, Australia telah menjadi negara tetangga yang tidak sopan, dan itu tentunya memiliki konsekuensi.

Para diplomat menyarankan 5 langkah untuk menengahi hubungan kedua negara, langkah pertama adalah berhenti menggali lubang lebih dalam.

Kedua, bahasa pejabat kepada China harus diperhalus, karena pilihan kata sangatlah penting dalam diplomasi.

Ketiga, pemimpin Australia seharusnya memperjelas jika keputusan yang mereka buat independen, dan tidak dipengaruhi oleh kekuatan negara lain.

Baca Juga: Meski Punya Kekuatan Militer Besar China Digadang Bakal Menjadi Militer Terkuat di Dunia Tahun 2050, Ternyata Militer China Punya Satu Kelemahan Besar, Apa Itu?