Find Us On Social Media :

Berulang Kali Salahkan China Atas Covid-19 dan Sebut China 'Mata-mata Dunia', Australia Kini Terima Getahnya Sendiri dan Harus Menjilat Ludahnya Agar Dimaafkan China, Ancaman Sanksi-sanksi Memang Kian Nyata

By Maymunah Nasution, Rabu, 2 Desember 2020 | 13:43 WIB

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan perang dengan China mungkin bisa terjadi.

Hal ini dilihat dari keputusan Perdana Menteri Jepang yang telah menjabat sejak September, Yoshihide Suga, yang bisa mempertahankan persekutuan dengan Washington tapi juga sepakat ikut dalam Belt and Road Initiative China.

"Tokyo selama ini ragu untuk bergabung dengan pihak Barat untuk melawan pelanggaran HAM yang dilaksanakan China, termasuk anti-demokrasi di Hong Kong, serta posisinya terhadap Taiwan juga tidak jelas," ujar profesor hubungan internasional Universitas Tokyo Kawashima Shin.

Bulan lalu, diplomat Jepang mengatakan kepada South China Morning Post jika administrasi Suga masih mengajukan strategi itu dengan membuat keputusan untuk "berhati-hati" menyambung hubungan antara China dan AS.

"China adalah mitra dagang kunci, pasar besar bagi produk Jepang dan kehadiran militer tetangga yang kuat," ujar diplomat tersebut.

Baca Juga: Ogah Ikut Campur Konflik Amerika dan China, Indonesia yang Jadi Militer Terkuat di ASEAN Berani Tolak Kunjungan Pesawat Mata-mata, 'Kami Tidak Mau Ditipu Lagi'

"Sementara AS merupakan sekutu keamanan tradisional dan mitra ekonomi. Jepang perlu tegas dalam perbuatannya tapi juga mempertimbangkan hubungan dengan kedua negara, karena satu langkah mendekat ke satu negara bisa jadi dianggap langkah menjauh dari negara yang lain.

Menerapkan strategi itu, telepon pertama Suga dengan Presiden China Xi Jinping setelah ditunjuk menjadi Perdana Menteri fokus hanya kolaborasi dua negara melawan Covid-19.

Dalam pembicaraan telepon itu, kedua negara mengkonfirmasi jika mereka akan melanjutkan bekerja membuka kembali perbatasan, dan tidak ada dari mereka membahas tuduhan AS jika China bertanggung jawab atas pandemi global.

Selanjutnya, dalam perjalanannya ke Laut China Selatan, Suga menegaskan posisi Jepang "dengan kuat melawan aksi apapun yang mempercepat ketegangan di Laut China Selatan" tanpa secara langsung menyebut China.

Baca Juga: Uang Negara Dikorupsi Habis-Habisan, Tak Disangka Perdana Menteri Malaysia Ini Pernah Jual Negaranya ke China Gara-Gara Negaranya di Ambang Kebangkrutan, Bagaimana Ceritanya?