Find Us On Social Media :

Hubungan Diplomatik Makin Memburuk, China Panas-panasi Dunia Dengan Sebar Foto Palsu Tentara Australia Mengancam Membunuh Seorang Anak Afghanistan Memanfaatkan Kasus Pasukan Khusus Ini

By Maymunah Nasution, Senin, 30 November 2020 | 17:11 WIB

Kejahatan pasukan khusus Australia saat bertugas di Afghanistan, bunuh tahanan dan warga sipil untuk bersenang-senang

19 tentara khusus dan mantan tentara khusus seharusnya diinvestigasi oleh polisi atas pembunuhan tahanan, petani atau warga sipil di tahun 2009 sampai 2013.

Dephan Australia menyalahkan kejahatan tersebut sebagai "budaya prajurit" yang turun-menurun di antara para tentara.

Penyelidikan dilakukan oleh Hakim Mayor Jenderal Paul Brereton, yang mewawancarai lebih dari 400 saksi.

Ia temukan bukti-bukti bahwa tentara junior diminta lakukan pembunuhan pertama kali dengan menembak para tahanan.

Baca Juga: Rentetan Aksi Brutal Pasukan Elite Australia di Afghanistan, Dari Habisi Nyawa Anak 6 Tahun Hingga Bunuh Tahanan Demi dapat Ruang di Helikopter

Praktik itu disebut sebagai "pendarahan".

Selanjutnya, senjata dan peralatan lain ditanam di dekat jasad warga Afghanistan yang terbunuh.

Gunanya adalah untuk menutupi kejahatan yang mereka lakukan.

Kemudian dua insiden tambahan dapat dianggap sebagai kejahatan perang berupa "perlakuan kejam".

Baca Juga: Padahal Jadi Pasukan Elite, Tapi Tingkah Pemimpin Pasukan Elite Australia Ini Bertolak Belakang, Paksa Anggota Baru Tembak Mati Tahanan Afghanistan, Menham: Saya Jijik Mendengarnya