Agar Tidak Bingung, Berikut Panduan Sederhana Memahami Pilpres AS 2020 3 November Besok

May N

Penulis

Ajang pemilu AS yang bakal disoroti seluruh dunia akan digelar besok, bagaimana menentukan pemenangnya begini cara menghitungnya

Intisari-online.com -Presiden Amerika Serikat (AS) punya pengaruh besar terhadap kehidupan banyak orang di dalam negeri maupun mancanegara.

Dengan demikian, hasil pemilihan presiden AS yang akan digelar pada 3 November mendatang bermakna bagi semua individu.

Sistem politik AS didominasi hanya oleh dua partai, sehingga siapa pun sosok presidennya pasti berasal dari salah satu parpol tersebut.

Partai Republik berhaluan konservatif di AS dan kandidat mereka pada pilpres tahun ini adalah petahana Presiden Donald Trump, yang berharap dapat mempertahankan jabatannya selama empat tahun mendatang.

Baca Juga: Menang Atau Kalah Besok, Kekacauan Pemilu AS Disebut Pakar Sebagai 'Satu Lagi Hadiah' Dari Trump Terkhusus untuk China, Xi Jinping Bisa Lebih Jumawa Lagi

Adapun Partai Demokrat berhaluan liberal di AS dan kandidat mereka adalah Joe Biden, politisi berpengalaman yang dikenal pernah menjabat sebagai wakil Barack Obama selama delapan tahun.

Kedua pria tersebut berusia 70-an tahun.

Jika kembali terpilih sebagai presiden, Trump akan berumur 74 tahun pada awal masa jabatannya yang kedua, sedangkan apabila Biden menjadi presiden, lelaki berumur 77 tahun itu bakal menyandang predikat sebagai presiden tertua AS pada masa jabatannya yang pertama.

Bagaimana pemenang ditentukan?

Baca Juga: Mengejutkan, Putin Sebut Siap 'Bekerjasama' Dengan Siapapun Presiden AS Nantinya, 'Kami Akan Menerima Keputusan Apapun Dari Rakyat Amerika'

Kedua kandidat bersaing untuk memenangi suara dari Electoral College atau Dewan Elektoral.

Setiap negara bagian memiliki jumlah suara electoral college tertentu berdasarkan populasinya.

Mengingat ada 538 suara yang diperebutkan, pemenangnya adalah kandidat yang mendulang 270 suara atau lebih.

Itu artinya para pemilih menentukan persaingan pada tingkat negara bagian, alih-alih tingkat nasional.

Baca Juga: Survei Sebut Menang Telak, Donald Trump Kemungkinan Besar Akan Jadi Presiden AS Lagi, Mahathir Mohamad: Jika Trump Terpilih Lagi, Maka Itu Bisa Jadi Bencana

Karenanya, seorang kandidat dimungkinkan merebut suara terbanyak pada tingkat nasional—seperti Hillary Clinton pada 2016—namun kalah dari jumlah suara electoral college.

Semua negara bagian, kecuali dua di antaranya, punya aturan bahwa pemenang bisa merebut semua suara Electoral College.

Dengan demikian, setiap kandidat yang mendulang suara terbanyak di sebuah negara bagian berhak meraup seluruh suara Electoral College negara bagian tersebut.

Kebanyakan negara bagian condong pada salah satu partai, sehingga fokus setiap capres biasanya tertuju pada 12 atau lebih negara bagian yang peluang kemenangannya 50-50. Negara-negara bagian ini dijuluki negara bagian kunci pertarungan.

Baca Juga: Ini Dia 9 Negara Bagian yang Menjadi Kunci di Pilpres AS 2020, Bagaimana Posisi Masing-masing Kandidat?

Siapa yang bisa memilih dan bagaimana caranya?

Jika Anda seorang warga AS berusia 18 tahun atau lebih, Anda berhak memilih dalam pilpres yang digelar setiap empat tahun sekali.

Akan tetapi, sejumlah negara bagian telah meloloskan aturan yang mewajibkan pemilih menunjukkan dokumen bukti identitas sebelum mereka bisa memilih.

Aturan-aturan ini kerap diloloskan oleh politisi Partai Republik yang mengklaim perlu melindungi pemilu dari kecurangan.

Baca Juga: Tuduh Presiden Sebelumnya Curang Dalam Pemilu, Rakyat Negara Ini Justru Dipimpin oleh Presiden Sementara yang Juga Ingin Kuasai Politik Negaranya, 'Tangani Covid-19 Saja Tidak Becus!'

Namun, kubu Demokrat menuding Republik menggunakan aturan tersebut guna menekan para pemilih dari kalangan miskin dan minoritas yang tidak bisa menunjukkan bukti identitas seperti surat izin mengemudi.

Bagaimana cara warga memilih menjadi topik perdebatan tahun ini karena pandemi virus corona.

Sejumlah politisi menyerukan penggunaan kartu suara yang dikirim melalui pos, namun Presiden Trump mengatakan -dengan sangat sedikit bukti—bahwa metode ini bisa membuahkan kecurangan.

Apakah pemilihan ini hanya memilih presiden?

Baca Juga: Pemilu AS 2020: Walau Poling Tunjukkan Hasil Menjanjikan untuk Biden, Banyak Warga Demokrat Tidak Yakin Ia Bisa Menang, Ucapan Trump Ini yang Mereka Takutkan

Tidak. Semua perhatian memang tertuju pada persaingan Trump dan Biden, namun para pemilih juga menentukan anggota baru Kongres saat mengisi kertas suara.

Kubu Demokrat telah menguasai majelis rendah parlemen atau DPR, sehingga mereka bertekad mempertahankan hal tersebut sekaligus mengincar kendali Senat.

Jika Demokrat punya kursi mayoritas di DPR dan Senat, partai berlambang keledai itu akan mampu memblokir atau menunda rencana Trump jika dia kembali terpilih sebagai presiden.

Sebanyak 435 kursi di DPR AS diperebutkan pada pemilihan tahun ini, sedangkan di Senat terdapat 33 kursi yang dipertarungkan.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Negara Demokratis di Asia Tengah, Negara Ini Alami Kekacauan Politik Karena Campur Tangan Pemilu, Pakar: Hanya Amerika yang Bisa Selamatkan Mereka!

Kapan kita mengetahui hasil pemilu?

Bisa memakan waktu selama beberapa hari untuk menghitung semua kertas suara, namun biasanya pemenang pilpres dapat diketahui dini hari setelah pilpres.

Pada 2016 Donald Trump naik ke atas panggung di New York pukul 03.00 guna menyampaikan pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya.

Akan tetapi, jangan buru-buru menyetel jam weker Anda. Para pejabat telah mewanti-wanti bahwa kita mungkin harus menunggu lebih lama, mungkin hari, bahkan pekan—sampai hasil resminya diumumkan karena peningkatan jumlah kertas suara yang dikirim melalui pos.

Baca Juga: Ungguli Donald Trump di Poling Sementara, Biden Buat Inggris Khawatir Jika Ia Sampai Menangkan Pemilu AS, 'Kemerdekaan' Inggris Ternyata Jadi Taruhannya

Terakhir kalinya hasil pilpres tidak jelas dalam hitungan jam adalah pada 2000, saat pemenangnya dipastikan melalui putusan Mahkamah Agung sebulan kemudian.

Kapan pemenang Pilpres mulai menjabat?

Jika Joe Biden memenangi pilpres, dia tidak langsung menggantikan Presiden Trump karena ada periode transisi agar pemimpin yang baru punya waktu menunjuk menteri-menterinya dan membuat berbagai rencana.

Presiden yang baru akan resmi dilantik pada 20 Januari dalam sebuah upacara yang dikenal dengan inaugurasi.

Baca Juga: Jika Trump Begitu Memusuhi China, Biden Justru Akan Mengatur Ulang Hubungan AS-China Jika Menang Pemilu

Acara ini digelar di tangga gedung Capitol di Washington DC.

Setelah upacara rampung, presiden yang baru akan menuju Gedung Putih untuk memulai masa jabatan selama empat tahun.

(Aditya Jaya Iswara)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berikut Panduan Sederhana untuk Memahami Pilpres AS 2020"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait