Find Us On Social Media :

Menang Atau Kalah Besok, Kekacauan Pemilu AS Disebut Pakar Sebagai 'Satu Lagi Hadiah' Dari Trump Terkhusus untuk China, Xi Jinping Bisa Lebih Jumawa Lagi

By Maymunah Nasution, Minggu, 1 November 2020 | 15:30 WIB

Foto tangkapan layar Donald Trump dan Xi Jinping berjabat tangan.

Intisari-online.com - Semenjak Donald Trump menjabat Presiden pertama kali dimulai tahun 2016 lalu, Amerika Serikat (AS) telah mulai terasa tidak signifikan bagi banyak negara.

Kontras dengan status mereka sebagai negara adidaya, AS mungkin semakin redup dan Donald Trump menjadi salah satu faktornya.

Hal tersebut kemudian semakin tampak jelas setelah China perlahan bangkit.

Memang bukan suatu kebetulan jika saat AS semakin redup, posisi negara adidaya segera diincar oleh China.

Baca Juga: Mengejutkan, Putin Sebut Siap 'Bekerjasama' Dengan Siapapun Presiden AS Nantinya, 'Kami Akan Menerima Keputusan Apapun Dari Rakyat Amerika'

Seperti yang dipaparkan oleh pakar ini.

Minxin Pei, Profesor Pemerintahan di Universitas McKenna Claremont, serta rekan senior di German Marshall Fund di AS, menjelaskan dalam setahun terakhir saja Trump telah menjadi hadiah bonus bagi China.

Bagi China, Donald Trump bagaikan stok permen yang terus-terusan memberikan mereka keuntungan.

Dimulai dari responnya yang salah kaprah menanggulangi pandemi Covid-19.

Baca Juga: 'Partai Komunis China adalah Predator,' Menlu Amerika Serikat Melihat 'Banyak Kejahatan' Tiongkok Bagi Sri Lanka