Pernah 'Ramal' Kedatangan Virus yang Lebih Berbahaya daripada Misil pada 2015, Ini 4 Hal yang Bakal Terjadi di Tahun 2021 Menurut Prediksi Bill Gates

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Dalam sebuah presentasi di acara Ted Talks tahun 2015 itu, Gates mengatakan jika virus yang kala itu belum diketahui namanya, akan lebih berbahaya.

Intisari-Online.com - Nama pendiri Microsoft, Bill Gates mencuat di awal munculnya pandemi Covid-19.

Hal ini dikarenakan Bill Gates telah memprediksi datangnya pandemi ini sejak lima tahun sebelum peristiwa terjadi.

Dalam sebuah presentasi di acara Ted Talks tahun 2015 itu, Gates mengatakan jika virus yang kala itu belum diketahui namanya, akan lebih berbahaya dibanding misil.

Virus itu bisa membunuh puluhan juta orang.

Baca Juga: Banyak Orang Melakukannya, Karena Keseringan Jemur Pakaian dan Handuk di Dalam Ruangan, Wanita Ini Harus Derita Penyakit yang Bikin Dirinya Kesusahan Setiap Malam

Prediksi Gates bukan hanya penerawangan tanpa dasar.

Bapak Microsoft ini kerap menggunakan teknologi dan wawasannya untuk menganalisis, termasuk memprediksi kejadian yang akan datang.

Kini, Bill Gates kembali memprediksi setidaknya empat hal yang kemungkinan akan terjadi pada tahun 2021 dan setelahnya.

Berikut empat prediksi Bill Gates yang dirangkum KompasTekno dari Inc, Senin (26/10/2020).

Baca Juga: 'Partai Komunis China adalah Predator,' Menlu Amerika Serikat Melihat 'Banyak Kejahatan' Tiongkok Bagi Sri Lanka

1. Pandemi memburuk sebelum membaik

Ketika ditanya kapan pandemi Covid-19 akan tuntas, Gates merinci sekilas prediksi garis waktunya.

"Antara saat ini dan akhir tahun, kondisi akan mamburuk," kata Gates.

Dari kejadian beberapa bulan lalu, menunjukan bahwa lebih banyak orang yang berada di dalam rumah dan cuaca yang dingin, kasus di Eropa dan Amerika akan melambung.

Baca Juga: Salju Pertama Jatuh di Ladakh, India Siap Pukul Mundur Angkatan Laut China, Senjata Canggih Bikinan AS untuk Suhu di Bawah Nol di yang Jadi Andalan

Gates memperkirakan angka kasus dan kematian akibat Covid-19 akan terus bertambah selama musim gugur mendatang.

"Kabar baiknya, pengobatan - terutama antibodi monoclonal - akan mulai tersedia di akhir tahun atau awal tahun depan," imbuh Gates.

Untuk diketahui, antibodi monoclonal terbuat dari pengkloningan sel darah putih dan dapat ditargetkan untuk antigen tertentu.

Pengobatan ini pernah digunakan untuk Presiden AS, Donald Trump saat dia terjangkit Covid-19 beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Saat FBI Tangkap 5 Agen Mata-mata China di AS Terkait Operasi yang Dipelopori oleh Xi Jinping, Direktur FBI: China Sungguh Keterlaluan!

Selain itu beberapa vaksin yang sedang diuji coba oleh beberapa lembaga peneliti dari berbagai dunia, sudah hampir mendapat persetujuan.

"Kemungkinan, awal tahun depan, dua atau tiga dari enam vaksin yang masuk uji coba tahap ketiga saat ini akan mendapat persetujuan," papar Gates.

Harapannya, dengan tersedianya vaksin sekolah-sekolah akan bisa kembali dibuka, setidaknya musim gugur tahun depan.

Di akhir tahun 2021, Gates memprediksi kondisi AS akan jauh lebih baik dari saat ini.

Baca Juga: Sudah Mati-matian Merdeka dari Indonesia, Timor Leste Rupanya Sempat Dikacaukan oleh Satu Orang yang Berani Tembak Presidennya hingga Bikin Kondisinya Makin Runyam

Namun, bukan berarti pandemi akan benar-benar berakhir.

"Kita belum bisa sepenuhnya kembali normal sampai kita bisa melawan virus itu di manapun," ujar Gates.

Pemulihan Covid-19 di masing-masing negara berbeda.

Beberapa negara bisa sigap menganggulangi virus, seperti Selandia Baru, Australia, dan Korea Selatan.

Baca Juga: Negaranya 'Membara', Kini dengan Tali dan Senjata Kayu, Ratusan Diaspora Pulang ke Armenia Berlatih Perang: Bersiap untuk Sesuatu yang Penting

Namun, kasus baru didapatkan dari turis mancanegara.

"Eliminasi global dengan banyak kerja sama adalah sesuatu yang kami pikir harus dilakukan," ungkap Gates.

2. Persiapan vaksin untuk wabah selanjutnya

Gates mengapresiasi pemerintah di seluruh dunia, terutama Amerika Serikat yang memberikan dukungan dana untuk merespons pandemi.

Baca Juga: Dengan Mudah Tertipu Mentah-mentah, Wanita Ini Tidak Sadar Jika Pria yang Habiskan Malam Pertama Dengannya Bukan Suaminya, Kejadian Berikutnya Lebih Memalukan Lagi

Terutama dalam hal percepatan pengembangan vaksin baik yang dikembangkan menggunakan platform tradisional maupun modern seperti RNA.

Vaksin RNA berbeda dengan vaksin tradisional yang bekerja dengan cara menginfeksi penerima (pasien) dengan patogen atau virus yang "dilemahkan" atau "mati" untuk memicu kekebalan.

Sementara vaksin RNA terbuat dari messenger RNA (mRNA) yang juga akan menghasilkan respons imun tubuh yang sama dengan platform tradisional.

Karena tidak memerlukan keseluruhan patogen, vaksin RNA disebut lebih aman, lebih mudah diproduksi masal, dan berpotensi lebih serbaguna.

"Itu adalah pendekatan yang sangat menjanjikan, baik untuk mempercepat pembuatan vaksin yang baru maupun kemampuan memiliki pabrik umum yang bisa berdiri tanpa memandang penyakit apa yang akan dihadapi," kata Gates.

"Kami akan menggunakan platform itu untuk mencoba dan membuat vaksin HIV, malaria, dan tuberkulosis," imbuh Gates.

Baca Juga: Sampai Punya 28 Anak, Terkuak Pria Ini Punya 120 Istri, Menikah di Tiap Tempat yang Dikunjungi

3. Semuanya berjalan lebih baik

Gates adalah tipikal yang memandang sesuatu dengan optimistis.

Dia menyarankan agar memandang suatu hal dengan gambaran yang lebih besar.

Ketika ditanya apa yang membuatnya masih berharap, Gates menjawab "secara keseluruhan, kerangka dasarnya adalah hidup menjadi lebih baik".

Pelan tapi pasti, semua berangsur-angsur lebih baik dari sebelumnya.

"Bagaimana kita memperlakukan minoritas, bagaimana kita memperlakukan perempuan."

"Perlahan tapi pasti, kita mengurangi angka kematian akibat kanker, mulai memahami sesuatu seperti diabetes dan Alzheimer," ungkap Gates.

Kendati demikian, Gates tidak menyangkal ada kemunduran. Pandemi covid-19 menjadi contohnya.

Baca Juga: Tak Disangka, Gadis Cantik dan Pendiam Ini Ternyata Gemar Menculik Pria, Lalu Membius dan Memperkosanya, Tapi Salah Satu Korban Malah Katakan Hal Mengejutkan Ini

Namun, tetap ada hal yang bisa disyukuri.

"Seratus tahun lalu, angka kematian anak-anak di bawah usia lima tahun mencapai 30 persen."

"Tidak ada tempat di duni yang seburuk itu saat ini," lanjut Gates.

Meskipun, diakuinya masih ada beberapa negara yang memiliki angka kematian anak-anak tinggi, namun tetap ada kemajuan ke arah yang lebih baik.

"Dan Anda tahu, saya optimis," kata Gates sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Inc.com, Sabtu (31/10/2020).

4. Perubahan iklim bukan karena asap kendaraan, tapi pembangunan gedung

Sebagian besar orang berpikir bahwa "musuh" utama perubahan iklim adalah volume kendaraan bermotor yang meningkat.

Kemudian munculah ide membuat mobil ramah lingkungan dengan bahan bakal angin atau sinar matahari.

Tapi, menurut Gates, kendaraan bukanlah penyebab utama masalah lingkungan, melainkan semen dan baja yang menjadi bahan baku pembuatan gedung.

Baca Juga: Cukup Berkumur dengan Air Garam Tiap Hari, 7 Hal Ajaib Ini Akan Langsung Terjadi dalam Tubuh, Tak Ada Salahnya Dicoba!

"Kita tidak memiliki cara membuat semen tanpa mengeluarkan emisi cukup besar," kata Gates.

Meskipun manusia sudah mulai mengubah perilaku untuk mencegah dampak kerusakan lingkungan yang lebih parah, ditambah solusi dari teknologi, menurut Gates itu saja tidak cukup.

"Tanpa inovasi, tidak ada cara lain," lanjut Gates.

Saat ini, Gates tengah mendanai sebuah startup bernama Heliogen yang fokus mengeksplorasi cara penggunaan tenaga surya untuk aplikasi pembuatan baja dan semen.

Baca Juga: Bela Mati-matian Penistaan Agama, PrancisTerjebak 'Lingkaran Setan' Sehingga Jadi Incaran Aksi Terorisme Esktrem, Senjata Makan Tuan?

(Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi)

Artikel ini sudah tayang di laman Kompas.com dengan judul 4 Ramalan Bill Gates untuk Tahun 2021, dari Pandemi hingga Perubahan Iklim

Artikel Terkait