Find Us On Social Media :

Rumahnya Diserang Peluru Meriam Propaganda China Sejak 1949, Pria Ini Justru Buat Ratusan Ribu Pisau Dapur Dari Selongsong Pelurunya

By Maymunah Nasution, Sabtu, 31 Oktober 2020 | 06:10 WIB

Ilustrasi Selongsong Peluru

Dalam 3 dekade terakhir, dia memperkirakan telah menempa sekitar 400.000 pisau dari bahan amunisi.

Amunisi tua ditumpuk tinggi di bengkel Wu, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Pengunjung dengan bersemangat mengambil gambar saat Wu secara sistematis memahat sebongkah logam bercahaya menjadi pisau.

Dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya sebelum pandemi virus corona menutup perbatasan, Kinmen telah menjadi tujuan populer bagi turis China daratan.

Baca Juga: Jadi 'Rising Star' dengan Ambil Keuntungan dari Covid-19, Kenapa Propaganda yang DIlakukan China Secara Mati-matian Bisa Gagal?

Jaringan transportasi langsung telah ada pada 2008 ketika hubungan kedua negara lebih hangat di bawah pemerintahan Taiwan yang bersahabat dengan Beijing.

Namun, hubungan antara Taiwan dan China sejak itu anjlok ke level terburuk dalam beberapa dekade.

Pada 2016, Taiwan memilih Presiden Tsai Ing-wen, yang memandang pulau itu sebagai negara yang sudah berdaulat dan bukan bagian dari "satu China".

China memutuskan komunikasi resmi dan menumpuk tekanan ekonomi, militer, dan diplomatik sebagai tanggapan.

Baca Juga: Bukan Putra Tertua Keluarga Kim Tapi Kok Bisa Naik Tahta? Ini Alasan Kim Jong-un Bisa 'Singkirkan' Dua Kakak Laki-lakinya dan Jadi Pemimpin Korea Utara