Find Us On Social Media :

Rumahnya Diserang Peluru Meriam Propaganda China Sejak 1949, Pria Ini Justru Buat Ratusan Ribu Pisau Dapur Dari Selongsong Pelurunya

By Maymunah Nasution, Sabtu, 31 Oktober 2020 | 06:10 WIB

Ilustrasi Selongsong Peluru

"Saya ingat ketakutan yang kami rasakan di malam hari," katanya kepada AFP.

"Penembakan mungkin terlihat menarik di film, semakin intens semakin menarik, tetapi pada kenyataannya itu sangat berbahaya," ujarnya.

"Kami mencoba mengambil amunisi sebanyak yang kami bisa, bahkan memanjat pohon untuk mendapatkannya, untuk ditukarkan dengan hadiah kecil.

"Itu menyenangkan untuk masa kecil kami meskipun kami takut akan serangan udara," tambahnya.

Baca Juga: Kisah Sengitnya 'Operation Badr', Pertempuran Brutal Aksi Balas Dendam atas Perang Enam Hari, Medan Diwarnai Rongsok Ratusan Tank hingga Mayat Bergelimpangan

Sebagai pandai besi generasi ketiga, Wu belajar cara mencetak logam sejak kecil.

Wu mengikuti ayahnya, yang pertama kali mengubah selongsong paluru artileri menjadi pisau, ketika beberapa tentara Taiwan yang ditempatkan di Kinmen mulai meminta pesanan pisau khusus.

Orang tidak menginginkan perang

Sebagian besar pisau Wu terbuat dari amunisi propaganda, yang tidak meledak saat terkena benturan.

Baca Juga: Niat Hati Mendaki Bukit Untuk Penyegaran Jiwa, Para Pendaki Ini Malah Temukan Merkava dan Senjata Perang Lengkap, Hanya Kurang 'Personilnya' Saja