Dokter yang biasa dipanggil dengan sapaan dokter Tami ini menjelaskan, CLM biasanya ada di kotoran binatang seperti, kucing dan anjing.
Area yang terkontaminasi larva ini, seperti lapangan terbuka atau pasir pantai, kemudian dilewati oleh anak.
“Biasanya si kecil jalan tanpa alas kaki, menyebabkan si larva cacingnya bisa penetrasi ke kulit si anak,” ujar Tami.
Larva yang sudah masuk ke kulit akan menimbulkan gejala pada beberapa jam atau hari.
Gejala
Sayangnya, kata Tami, saat anak terkena CLM, gejala dini yang timbul masih sulit terdeteksi.
Namun yang pasti, anak akan merasa gatal yang luar biasa dan juga terasa panas.
Kulit kemudian akan timbul bercak-bercak merah dan kulit yang berubah warna.
“Selanjutnya ada (bagian) kulit yang bentuknya khas, bisa garis lurus atau berkelok-kelok berwarna kemerahan,” kata Tami.