Lintasi Zona Demiliterisasi Dengan Jip Curian Kemudian Merangkak Ke Korea Selatan, Isi Perut Tentara Korea Utara Ini Penuh Dengan Cacing, Dokter Jelaskan Penyebabnya

May N

Penulis

isi perut tentara Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan ini tunjukkan kengerian dan parahnya kelaparan di Korea Utara

Intisari-online.com - Tidak hanya rakyat jelata, tentara di Korea Utara pun rupanya ada yang menjadi pembelot.

Mereka pertaruhkan nyawa lewati zona demiliterisasi sampai harus merangkak untuk mendapatkan kehidupan lebih baik di Korea Selatan.

Salah satunya adalah yang terjadi pada tentara yang membelot pada tahun 2017 ini.

Ia melintas zona demiliterisasi dengan jip curian.

Baca Juga: Usai Asap Hitam Mengepul Tanpa Henti dari Krematorium yang Membakar Mayat Korban Covid-19, Hujan es Bentuk Corona Menghantam Kota: 'Pesan dari Tuhan untuk Tetap di Rumah'

Selanjutnya ia terlihat oleh tentara Pyongyang dan ditembaki dengan pistol dan senjata AK-47.

Karena itu ia mulai merangkak ke Korea Selatan.

Ia ditemukan di bawah tumpukan daun-daun dalam kondisi berdarah akibat luka tembak.

Oleh para tentara Korea Selatan, ia segera dibawa ke dokter.

Baca Juga: Tidak Mau Kalah, AS ke Iran: Jaga Jarak 100 Meter Dari Kapal Perang Kami, Kalau Tidak...

Luka-lukanya berada dalam kondisi yang cukup parah.

Namun dokter temukan hal lebih mengejutkan.

Tidak disangka, ada parasit berupa cacing-cacing.

Ukuran terpanjang yang ditemukan adalah 27 cm.

Baca Juga: Pilu, Masih Buka Sasana Olahraga, 112 Pengunjung yang Berolahraga di Ruang Tertutup Ini Kini Positif Covid-19

Dokter bedah yang memimpin operasi, Lee Cook-jong mengatakan hal tersebut adalah "temuan pertama sepanjang 20 tahun karir saya sebagai dokter bedah, dan sejauh ini saya hanya lihat di buku pelajaran".

Lee menunjukkan foto-foto puluhan parasit yang diangkat dari usus pencernaan tentara itu dalam serangkaian operasi untuk menyelamatkan hidupnya.

Tentara itu diterbangkan dengan helikopter hari Senin (13/11/2017) silam setelah pelarian dramatis dari Korea Selatan dengan luka antara lain di bahu, lutut dan tangan.

Baca Juga: (Video) Sambil Tunjukkan 9 Liang Lahat yang Sudah Disediakan untuk Korban Covid-19, Petugas Satpol PP: Terserah Kalian, Sesuka Kalian Saja

Ia diduga berusia 20 tahunan dan ditempatkan di kawasan militer bersama Panmunjom, menurut Kim Byung-kee, anggota perlemen dari partai yang berkuasa di Korea Selatan yang mendapat penjelasan dari badan intelijen.

Korea Utara belum berkomentar soal pembelotan itu.

Isi perut tentara ini tentu tidak menggambarkan penduduk secara keseluruhan namun statusnya sebagai tentara, posisi yang cukup elit, menunjukkan dia paling tidak cukup bergizi sebagai rata-rata orang Korea Utara.

Apa arti temuan ini? Inilah sejumlah rangkuman berdasarkan komentar pakar.

Baca Juga: Dulu 600 Orang Jadi Korban Selama 1 Tahun, Sekarang Inggris Diprediksi Akan Diselimuti Teror oleh Makhluk Penghisap Darah Ini

Efek samping pupuk dari tinja

Dari penjelasan medis disebutkan isi perut tentara itu adalah jagung.

Jagung adalah makanan pokok di Korea Utara setelah PBB menyebut negara itu mengalami kekeringan terparah sejak 2001.

Seorang guru besar di departemen parasitologi dan penyakit tropis di National University College of Medicine, Seoul, Hong Sung-tae, mengatakan kasus ini merupakan bukti bahwa masalah pupuk dengan kotoran manusia banyak digunakan di Korea Utara.

Baca Juga: Covid Hari Ini 20 Mei 2020: Penambahan 486 Kasus Baru dan 30 Kematian Baru di Indonesia, Berikut Persebarannya

"Tingkat infeksi parasit dan jumlah (parasit) harusnya rendah untuk usianya.

"Namun banyak parasit yang ditemukan. Walaupun ini adalah bukti tak langsung, saya yakin masalah parasit ini masih ada (di Korea Utara)," kata Hong Sung-tae.

"Mereka perlu pupuk untuk bertani.

"Namun karena tak ada pupuk, rakyat Korea Utara menggunakan pupuk dari kotoran manusia.

Baca Juga: Pecinta Ketupat Lebaran Harus Tahu! Ini Cara Agar Ketupat Tidak Cepat Basi, Cukup Lakukan 3 Langkah Mudah Ini

"Dan ini menjadi penyebab infeksi parasit," katanya kepada BBC.

Seorang pakar pertanian Lee Min-bok, yang membelot dari Korea Utara pada 1995 mengatakan pupuk kotoran manusia yang juga disebut "tanah malam" mulai digunakan sejak 1990.

"Pupuk kimia dipasok negara sampai tahun 1970-an dan dari awal 1980-an, produksi mulai menurun...

"Pada 1990-an, negara tak dapat lagi memasok pupuk, sehingga petani mulai menggunakan banyak 'tanah malam'."

Baca Juga: Jarang Disadari, Puasa Bisa Meningkatkan Imunitas Tubuh Loh!

Pada 2014, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendesak para petani menggunakan kotoran manusia dan juga kotoran hewan dan kompos organik sebagai pupuk.

Namun berkurangnya ternak juga menyulitkan petani mencari kotoran hewan, kata Lee kepada kantor berita Reuters.

Bagaimana standar kesehatan orang Korea Utara?

Para pakar juga mengatakan temuan ini mengangkat masalah nutrisi dan kebersihan yang melanda negara yang dikucilkan selama puluhan tahun ini.

Baca Juga: Inilah Pentingnya Kode OTP Agar Terhindar Dari Tindak Kejahatan Siber

"Korea Utara adalah negara yang sangat miskin dan seperti negara miskin lain mereka menghadapi masalah kesehatan serius," kata Andrei Lankov dari Universitas Kookmin di Seoul.

"Korea Utara tak punya sumber daya untuk sistem kedokteran modern," katanya.

Pada 2015, peneliti Korea Selatan yang mempelajari catatan kesehatan pembelot Korea Utara di rumah sakit di Chenan antara 2006 dan 2014 menemukan bahwa mereka lebih banyak mengalami penyakit kronis seperti hepatitis B, hepatisis C, TBC dan infeksi parasit, dibandingkan orang Korea Selatan.

Bagaimana orang dapat terkena parasit?

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini 20 Mei 2020, Ikuti Kebugaran Virtual

Manusia dapat terkena parasit melalui makanan yang digigit oleh serangga.

Parasit juga dapat masuk melalui kulit.

Parasit yang masuk ke badan lewat makanan bentuknya adalah cacing.

Dan makanan tentara Korea Utara ini kemungkinan terkontaminasi.

Baca Juga: Covid Hari Ini 19 Mei 2020: Bertambah 486 Kasus Positif dan 143 Pasien Sembuh di Indonesia, Bekasi Bawa Kabar Baik dengan 30 Zona Hijau Bebas Covid-19

Sejumlah komentar di media sosial terkait cacing parasit yang ditemukan di tubuh tentara Korea Utara ini termasuk akun Jon Stewart Mill‏ yang menyebutkan, "Kehidupan di negara yaitu Korea Utara, seperti terungkap lewat parasit usus."

Pengguna lain, Thomas Wictor mengatakan, "Pria di unit paling elit Korea Utara berisi parasit," dan Daveyo‏ menulis, "Korea Utara bukan negara komunis. Negara radioaktif yang tertular parasit."(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait