Covid Hari Ini 26 Oktober 2020: Liburan Baik Bagi Kesehatan Psikologis, Tapi Tetap Tahan Diri Ya! Kenapa?

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Covid hari ini masih menghantui, tak terkecuali Indonesia.

Di Indonesia sendiri pada akhir Oktober ini akan terdapat libur akhir pekan yang panjang bagi masyarakat di Indonesia.

Libur Maulid Nabi Muhammad SAW ditambah dengan cuti bersama memberikan waktu libur selama 4 hari dari 29 Oktober hingga 1 November.

Masa libur panjang biasanya dimanfaatkan untuk mengisi waktu dengan rekreasi.

Baca Juga: Korea Utara Geger Datangnya Badai Debu Kuning dari Gurun Gobi yang Ditakutkan Membawa Virus Corona, Rupanya Beberapa Hari Sebelumnya Sudah Ancang-ancang Buat UU Penanganan Covid-19, Ini Isinya

Meski begitu, kegiatan rekreasi perlu menjadi perhatian.

Pasalnya saat ini di Indonesia, bahkan di dunia, masih berada dalam masa pandemi virus corona (Covid-19).

Kegiatan rekreasi dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan.

Hal itu memicu potensi terjadinya penularan Covid-19 semakin tinggi.

Baca Juga: Kisah Pasien Sembuh dari Virus Corona, Cuma Satu Kunci Rahasia agar Bisa Sembuh, Apa Itu?

Mencegah hal itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menerbitkan Surat Edaran kepada Pemerintah Daerah (Pemda).

Isi SE tersebut antara lain meminta agar kepala daerah mengimbau masyarakat untuk menghindari perjalanan saat libur panjang dan menjaga kedisiplinan terhadap protokol kesehatan.

“Surat edaran ini tolong dapat diterima dan sekaligus diterjemahkan kembali, semua kembali kepada local wisdom, karakteristik wilayah masing-masing."

Baca Juga: Sempat Bikin Khawatir Banyak Orang, Nyatanya Virus Corona Juga Punya Kelemahan, 3 Tips Ini yang Bisa Matikan Covid-19, Tetap Waspada!

"Ini silakan dengan rapat Forkopimda mengambil keputusan,” ujar Tito beberapa waktu lalu.

Tito meminta agar Pemda melakukan rapat koordinasi bersama Forkopimda untuk mengidentifikasi potensi kerawanan di tiap daerah.

Identifikasi tersebut juga diminta untuk melibatkan para pemangku kepentingan.

Salah satunya adalah pelaku pengelola tempat wisata.

Baca Juga: Sudah 10 Bulan Berlalu, WHO Sebut Dunia Berada di Titik Kritis Pandemi Covid-19, Klaim Beberapa Negara Berada di Jalur Berbahaya, Indonesia Gimana?

"Antisipasi, identifikasi, dan lakukan koordinasi dengan semua stakeholder: hotel, restoran, tempat wisata, dan lain-lain," terang Tito.

Tidak hanya itu Kementerian Perhubungan juga mengantisipasi kegiatan rekreasi di tengah pandemi Covid-19.

Sejumlah tempat wisata akan menjadi perhatian selama masa libur panjang.

Baca Juga: Meski 70 Persen Orang Tanpa Gejala Virus Corona Sulit Dideteksi, Ternyata Gejalanya Bisa Dilihat Setelah Waktu Ini

Pada kawasan Jabodetabek, potensi penumpukan kendaraan di lokasi wisata terdapat pada tempat wisata antara lain Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Kebun Binatang Ragunan, dan Taman Safari Indonesia.

Di wilayah Banten juga terdapat lokasi yang menjadi perhatian. Antara lain adalah Pantai Tanjung Lesung, Pantai Carita, Pantai Anyer, dan Pantai Sawarna.

Pada kawsan Jawa Barat terdapat daerah Puncak, Lembang, Ciwidey, Pangandaran, dan Pelabuhan Ratu yang menjadi perhatian.

Di Jawa Tengah terdapat Candi Borobudur, Guci Tegal, Pantai Karanganyar Kebumen, Pantai Parangtritis, Baturaden, dan Wisata Dusun Semilir.

Baca Juga: Klaim Tak Miliki Satu Pun Kasus Virus Corona, Tiba-tiba Kim Jong-Un Minta Seluruh Warganya Tinggal di Rumah Hanya Karena 'Debu Kuning', Ternyata Ini yang Buat Sang Diktator Parno

Kawasan Yogyakarta Kemenhub memberi perhatian pada wilayah Keraton, Candi Ratu Boko, dan Wisata Kaliurang.

Sedangkan di wilayah Jawa Timur potensi penumpukan kendaraan terjadi di Jatim Park, Museum Angkut, Kawah Ijen, dan Wisata Batu.

"Kemenhub bergerak, kami berkoordinasi demgan lembaga, operator, stakeholder yang memastikan pergerakan pada saat 28 Oktober dan seterusnya berjalan dengan baik dan mematuhi protkol kesehatah dengan baik," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Imbauan terkait liburan juga disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro.

Reisa bilang wisata di rumah bisa menjadi alternatif dalam masa libur panjang di tengah pandemi.

Baca Juga: Peran Amerika di Balik Kebangkitan China: Amerika Tidak Membuat Apa-apa, Label 'Made in China' di Mana-mana

Beberapa hal dapat dilakukan saat melakukan wisata di rumah. Sejumlah kegiatan bisa dilakukan seperti tur secara virtual atau menonton film bersama.

Meski demikian, bagi masyarakat yang tetap memutuskan dengan sangat matang untuk bepergian keluar kota, Pemerintah mengingatkan agar memilih moda transportasi yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Reisa mencontohkan pilhan transportasiyakni maskapai penerbangan dan kereta api.

Untuk masyarakat yang bepergian dan harus menginap, Reisa mengimbau untuk memilih hotel atau akomodasi yang patuh dan disiplin menerapkan sanitasi dan protokol kesehatan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah meminta destinasi wisata untuk menerapkan prinsip Cleanlines, Health, Safety and Environment sustainability (CHSE).

"Ingat, berlibur itu baik untuk kesehatan psikologis kita."

Baca Juga: Sudah 220.000 Warga AS Tewas, Donald Trump Terpojok, Sebut Amerika Sedang 'Belajar Hidup' dengan Virus Corona, 'Kami Tak Bisa Mundur atau Maju'

"Tetapi, tidak mengurangi tanggung jawab kita melindungi diri dan orang lain dari resiko Covid-19."

"Sikap bertanggung jawab juga baik untuk kesehatan mental, melindungi diri artinya melindungi orang lain juga dan pada akhirnya melindungi Indonesia," tutur Reisa.

(*)

Artikel ini pernah terbit di Kontan.co.id dengan judul 'Tetap menahan diri saat libur panjang di masa pandemi'

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait