Advertorial
Intisari-Online.com - Amerika Serikat mencatatkan lonjakan kasus virus corona tertinggi selama 24 jam pada Jumat (23/10/2020) hingga Sabtu (24/10/2020).
Menurut catatan Johns Hopkins University, AS melaporkan 88.793 infeksi baru antara pukul 20.30 Jumat malam sampai 20.30 Sabtu malam.
Angka itu lebih tinggi dari lonjakan di hari sebelumnya yakni 79.963.
Total 8.568.625 kasus telah dilaporkan di AS dengan 224.751 kematian, tertinggi di dunia.
Dampak terparah menerpa negara bagian di utara dan midwest, lalu sekitar 35 dari 50 negara bagian mengalami peningkatan jumlah kasus.
Sementara itu jumlah kematian per 24 jam tetap stabil sejak awal musim gugur, antara 700-800.
Namun pada Sabtu (24/10/2020) AS mencatatkan 906 kematin menurut laporan Johns Hopkins.
Presiden Donald Trump selalu berupaya menepis kritik yang menerpanya soal penanganan pandemi, jelang pemilihan presiden (pilpres) yang akan digelar 3 November.
Kemarin mantan presiden Barack Obama mengkritik kebijakan Gedung Putih terhadap pandemi, dengan berkata saat kampanye di Florida bahwa "Gedung Putih telah melakukan apa pun tetapi kenyataannya kacau sehingga ini adalah omong kosong."
Trump juga sempat memandang remeh risiko virus corona meski sempat didiagnosis positif dan pulih.
Menurutnya, bisnis harus dijalankan lagi sehingga perekonomian negara bisa pulih.
"Pemilihan ini adalah pilihan antara pemulihan super Trump dan depresi Biden," kata presiden ke-45 AS itu kepada para pendukungnya di North Carolina, Sabtu (24/10/2020) sebagaimana dikutip AFP.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Makin Parah di AS, Naik Hampir 100.000 Kasus dalam 24 Jam"