Advertorial

Makin Parah! Virus Corona di AS Naik Hampir 100.000 Kasus dalam 24 Jam, Gedung Putih Disebut Lakukan Hal Omong Kosong

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Amerika Serikat mencatatkan lonjakan kasus virus corona tertinggi selama 24 jam pada Jumat (23/10/2020) hingga Sabtu (24/10/2020).

Menurut catatan Johns Hopkins University, AS melaporkan 88.793 infeksi baru antara pukul 20.30 Jumat malam sampai 20.30 Sabtu malam.

Angka itu lebih tinggi dari lonjakan di hari sebelumnya yakni 79.963.

Total 8.568.625 kasus telah dilaporkan di AS dengan 224.751 kematian, tertinggi di dunia.

Baca Juga: Wanita Istimewa Jepang dalam Hidup Soekarno Rupanya Bukan Hanya Naoko Nemoto Semata, Sebelumnya Ada Sosok Lain yang Nasibnya Berakhir Mengenaskan Setelah Ratna Sari Dewi Datang

Dampak terparah menerpa negara bagian di utara dan midwest, lalu sekitar 35 dari 50 negara bagian mengalami peningkatan jumlah kasus.

Sementara itu jumlah kematian per 24 jam tetap stabil sejak awal musim gugur, antara 700-800.

Namun pada Sabtu (24/10/2020) AS mencatatkan 906 kematin menurut laporan Johns Hopkins.

Baca Juga: Ketika Virus Corona Merajalela di Seluruh Dunia, Justru Kasus Flu Turun Hingga 98%, Benarkah Jika Kita Terinfeksi 1 Virus, Kita Tak Bisa Terkena Virus Lainnya?

Presiden Donald Trump selalu berupaya menepis kritik yang menerpanya soal penanganan pandemi, jelang pemilihan presiden (pilpres) yang akan digelar 3 November.

Kemarin mantan presiden Barack Obama mengkritik kebijakan Gedung Putih terhadap pandemi, dengan berkata saat kampanye di Florida bahwa "Gedung Putih telah melakukan apa pun tetapi kenyataannya kacau sehingga ini adalah omong kosong."

Trump juga sempat memandang remeh risiko virus corona meski sempat didiagnosis positif dan pulih.

Baca Juga: Momen Mengharukan Ketika Pangeran Arab Saudi Ini Berhasil Gerakkan Jari Tangannya Setelah Koma Selama 15 Tahun

Menurutnya, bisnis harus dijalankan lagi sehingga perekonomian negara bisa pulih.

Baca Juga: PantasKhabib NurmagomedovJadi Petarung Nomor Satu di Dunia, Ternyata AyahnyaPernah Jadi Mantan Anggota Militer Rusia, Lihat Saja Kekuatan Militer Rusia yang Mematikan Ini

"Pemilihan ini adalah pilihan antara pemulihan super Trump dan depresi Biden," kata presiden ke-45 AS itu kepada para pendukungnya di North Carolina, Sabtu (24/10/2020) sebagaimana dikutip AFP.

Baca Juga: Padahal Masih Disanksi Embargo Senjata oleh PBB, Rusia Malah Kirim Lebih Banyak Peralatan Militer ke Afrika Tengah, Ada Apa?

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Makin Parah di AS, Naik Hampir 100.000 Kasus dalam 24 Jam"

Artikel Terkait