Find Us On Social Media :

Tak Tahan Punya Raja yang Lebih Suka Urus Selirnya di Jerman daripada Rakyatnya, Rakyat Thailand Murka Tuntut Rajanya, Pemerintah Jerman sampai Angkat Bicara

By Khaerunisa, Minggu, 18 Oktober 2020 | 17:06 WIB

Raja Thailand Vajiralongkorn dan ratu Suthida.

Baca Juga: Dimanja China Dengan Diberi Gelontoran Utang Super Gila, Negara Kecil Ini Mendadak Putuskan Hubungan dengan China, Baru Sadar Selama Ini Hanya Dikadali Oleh China

Menurut Janjira, akar penyebabnya adalah komposisi rezim saat ini.

"Ketika mereka melihat ke akar penyebab masalah, mereka melihat komposisi rezim sebagai penyebab masalah mereka, dan saya pikir istana adalah salah satunya," katanya.

Di Thailand, monarki dihormati hampir sebagai kekuatan ilahi dan memiliki pengaruh besar dalam masyarakat Thailand.

Raja saat ini, Maha Vajiralongkorn, naik takhta pada tahun 2016 dan sejak itu berusaha meningkatkan kendali langsungnya atas institusi negara.

Baca Juga: Ajak Murid-muridnya Piknik, Pastor Ini Tidak Menyangka Balon yang Ditemukan Murid dan Istrinya Ternyata Sebuah Bom Perang Dunia II, Kejadian Selanjutnya Sangat Mengenaskan

Dia memerintahkan dua unit tentara untuk ditempatkan di bawah otoritas istana dan diberi kendali atas kepemilikan mahkota multi-miliar dolar oleh majelis legislatif.

Namun satu hal yang juga memicu kemarahan para pengunjuk rasa adalah keputusan raja yang menghabiskan sebagian besar waktunya bukan di Bangkok, melainkan di Jerman.

Sejak 2007, raja Thailand menghabiskan waktu yang lama di Bavaria di Jerman bagian selatan. Putra raja yang berusia 15 tahun bahkan bersekolah di Bavaria.

Dia memiliki sebuah vila di kota tepi danau Tutzing, sementara baru-baru ini juga tinggal di Sonnenbichl Hotel di Garmisch-Partenkirchen.