Penulis
Intisari-Online.com - Pernikahan adalah hal biasa terjadi.
Namun pernikahan ini begitu viral karena yang menikah masih menjadi seorang pelajar.
Ditambah pernikahan itu antara seorang remaja laki-laki dan dua orang remaja putri.
Dilansir dari kompas.com pada Minggu (18/10/2020), seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan di Lombok, Nusa Tenggara Barat berinisial AR (18) menikahi dua gadis dalam waktu satu bulan.
Kejadian yang awalnya tak direncanakan tersebut sempat membuat ibu AR pingsan karena terkejut.
"Pas lagi tidur itu, saya kaget datang keluarga M minta untuk dinikahkan, waktu itu ibunya sempat pingsan."
"Ya karena disuruh untuk nikah ya kita terima dan harus tanggung jawab," kata ayah AR, Ayuni (37).
Istri pertama baru lulus SMP
Sang ayah menjelaskan, istri pertama AR berinisial F.
Ia baru saja lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan belum sempat mendaftar ke SMA.
Awalnya, AR yang merupakan putra sulungnya menikahi F pada Kamis (17/9/2020) lalu.
"Maskawinnya Rp2,5 juta dan sudah pergi nyongkolan," tutur Ayuni.
Tetapi tak disangka, berjarak satu pekan setelah pernikahan itu, keluarga gadis berinisial M mendatangi mereka.
Mereka meminta AR menikahi M, seoranggadis yang masih duduk di bangku Madrasah Aliah atau setara SMA.
Karena tak bisa menolak, pernikahan antaraAR dan M digelar Senin (12/10/2020) dengan maskawin Rp1 juta.
Pernikahan tak diketahui KUA
Pernikahan AR dan istri-istrinya digelar secara adat. Keluarga mengakui jika pernikahan tersebut tidak diketahui oleh Kantor Urusan Agama (KUA).
Sementara itu, istri pertama AR sempat merasa kecewa dengan kenyataan tersebut.
"Saya kira dia (M) itu tamu datang menjenguk, eh ternyata itu, perasaan pasti kecewa, tapi ya ini sudah terjadi, ya harus mencoba bahagia,” kata F pasrah.
Risiko gadis hamil di usia muda
MenurutInternational Woman’s Health Coalision,gadis yang menikah muda berisiko untuk terkena masalah reproduksi, HIV, dan infeksi menular seksual lainnya (IMS).
Hubungan seksual pada usia muda dikaitkan dengan nyeri fisik dan komplikasi terkait kehamilan, seperti fistula kebidanan.
Berikut ini risiko yang mengancam gadis di bawah umur saat hamil di usia muda:
1. Organ reproduksi untuk gadis dengan umur di bawah 20 tahun ia belum siap untuk berhubungan seks atau mengandung.
Jika terjadi kehamilan berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat).
Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya.
Bahkan 60% lebih wanita yang melahirkan di usia muda mungkin meninggal pada tahun pertama kehidupan daripada mereka yang lahir dari ibu yang berusia lebih dari 19 tahun, dan keluarga lebih cenderung menjadi miskin dan tidak sehat.
2. Kondisi sel telur pada gadis dibawah 20 tahun, belum begitu sempurna.
Sehingga dikhawatirkan bayi yang dilahirkan mengalami cacat fisik atau cacat bawaan lainnya.
3. Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim).
Karena semakin muda usia pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi terkontaminasi virus.
Sebuah studi terbitanJournal of Social and Personal Relationshiptahun 2012 mengatakan bahwa 25 tahun adalah batas usia paling ideal untuk menikah.
Sementara itu, Biro Sensus AS tahun 2013 melaporkan bahwa usia ideal menikah adalah mulai usia 27 tahun untuk perempuan dan 29 untuk pria.
Di usia ideal inilah wanita akan memiliki pemikiran yang lebih rasional, lebih bahagia, bahkan rumah tangga disinyalir akan langgeng seumur hidup.
(Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Pelajar SMK Nikahi 2 Gadis dalam Sebulan, Ibunya Pingsan")