Intisari-Online.com - Kondisi di Laut China Selatan tidak bisa ditebak.
Pada awal tahun 2020 ini, pemerintah China mengklaim 80% wilayah Laut China Selatan adalah milik mereka.
Klaim itu lantas membuat negara lain marah dan menyiagakan militer mereka.
Kondisi semakin buruk ketika militer Amerika Serikat (AS) ikut terlibat.
Lalu setelah membuat wilayah perairan ini bak 'tempat perang', tiba-tiba kondisi menjadi tenang.
Hingga China kembali bersiaga penuh.
Alasannya karena Kelompok Serangan Kapal Induk Ronald Reagan telah kembali ke Laut China Selatan untuk ketiga kalinya dari penyebarannya pada tahun 2020.
Kelompok serang kapal induk termasuk satu-satunya kapal induk Angkatan Laut USS Ronald Reagan (CVN 76) dan Carrier Air Wing (CVW) 5, kapal penjelajah peluru kendali kelas Ticonderoga USS Antietam (CG 54), dan Arleigh Burke Kapal perusak berpeluru kendali kelas USS Halsey (DDG 97) dan USS John S. McCain (DDG 56).