Find Us On Social Media :

80 Persen Warga Saudi Ingin Damai dengan Israel, Bahkan Tanpa Harus Ada Kesepakatan Damai dengan Palestina, Tapi Orang Israel Malah Pesimis, Mengapa?

By Maymunah Nasution, Sabtu, 17 Oktober 2020 | 12:53 WIB

Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Pangeran Mohammed bin Zayed (MBZ) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Sehingga, aneksasi tetap menjadi kemungkinan yang nyata sampai saat ini dan kedepannya.

Serta, meskipun penyelesaian konflik menjadi tujuan utama, mayoritas responden Arab menganggap bahwa beberapa negara Arab ingin damai dengan Israel tanpa mengakhiri konflik.

Secara keseluruhan, responden Arab lebih optimis mengenai betapa cepat konflik dapat diselesaikan.

Persentase terendah dari negara Arab datang dari Yordania yaitu sebanyak 53%, sedangkan dari Uni Emirat Arab sebesar 76%.

Baca Juga: Trik Culas 'Polisi Baik, Polisi Jahat' ala Raja Salman dan Putra Mahkota, Pertaruhkan Palestina Demi dapat 'Perlindungan Hampa' dari Israel

Namun, hanya 15% warga Israel merasakan hal yang sama, sedangkan warga Palestina memberikan dukungan 57%.

Dengan pengecualian responden Palestina, 40% dari negara Arab lain mengatakan Arab seharusnya bekerja meyakinkan Israel mengenai keuntungan menyelesaikan konflik dan menciptakan perdamaian dengan negara lain di Timur Tengah.

Namun, 70% dari responden Arab bersikeras bahwa akan banyak keuntungan jika berdamai dengan Israel, aneksasi berarti dukungan mereka akan dihentikan.

Statistik ini juga disebutkan dalam opini yang ditulis oleh Kedutaan Besar Uni Emirat Arab di AS, yang dilampirkan di koran Israel Yediot Aharonot.

Baca Juga: Rajanya Mencari Kesempatan dalam Kesempitan di Tengah Konflik Timur Tengah, Arab Saudi Kini Justru di Ambang Kehancuran, Polah Putra Mahkota Ini Jadi Pemicunya