Find Us On Social Media :

Tak Ingin Kalah Tapi Pegangannya Lemah, Inilah Bom Waktu Terbesar yang Bikin Iran Ubah Retorika Diplomatiknya soal Perang Armenia-Azerbaijan, dari Sok Netral Jadi Gembar-gembor Mendukung

By Tatik Ariyani, Kamis, 15 Oktober 2020 | 18:42 WIB

Militer Iran

Tapi itu telah menjadi realita selama sekitar dua dekade, dan Iran telah belajar beradaptasi dengannya.

Sederhananya, Iran tidak dalam posisi untuk bertindak melawan minoritas Azeri-nya sendiri.

Berbeda dengan awal 1990-an, ketika runtuhnya Uni Soviet baru membuka ruang bagi warga Azeri Iran untuk berhubungan kembali dengan saudara-saudara mereka di utara, yang telah berada di bawah kekuasaan Rusia/Soviet sejak awal 1800-an, komunitas etnis Azeri Iran saat ini jauh lebih sadar akan dinamika di balik konflik Armenia-Azerbaijan dan jauh lebih bersemangat di belakang Baku.

Ini menimbulkan kekhawatiran serius bagi Teheran.

Bagaimanapun, Iran adalah negara multietnis, dan Teheran tidak siap untuk menangani pemberontakan di antara minoritas lain yang dirugikan yang dipicu oleh konflik Armenia-Azerbaijan.

Bentrokan berkala dengan kelompok etnis militan sudah menjadi realita hidup di negara ini.

Sementara Teheran telah mempertahankan hubungan persahabatan dengan Yerevan sejak kemerdekaan Armenia pada tahun 1991, Teheran juga mengalami ekspansi penting dalam hubungan dengan Baku dalam beberapa tahun terakhir.

Hubungan tersebut termasuk peningkatan perdagangan, pariwisata, kerja sama militer-ke-militer, dan bahkan kemungkinan ekspor senjata Iran ke Azerbaijan.

Baca Juga: Jus Daun Ketumbar Mujarab untuk Pasien Ginjal, Tapi Awasi Hal Ini