Find Us On Social Media :

Palang Merah Internasional Khawatirkan Perang Azerbaijan dan Armenia Baru Jajaki Babak Pertama, Sedangkan Erdogan Menyangkal Tuduhan Libatkan Pasukan Suriah

By Maymunah Nasution, Kamis, 15 Oktober 2020 | 11:57 WIB

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev

Intisari-online.com - Peperangan di Nagorno-Karabakh yang libatkan Armenia dan Azerbaijan rupanya belum tunjukkan akan mereda dalam waktu dekat.

Mengutip Al Jazeera, ini beberapa perkembangan terbaru dari wilayah penuh konflik itu.

Pejabat pertahanan etnis Armenia di Nagorno-Karabakh mengatakan pasukan Armenia yang tewas bertambah 23 orang.

Dengan itu, total anggota militer yang tewas telah sampai ke angka 555 sejak meledaknya perang pada 27 September.

Baca Juga: Keculasan Satu Negara Ini Terkuak: Pemimpin Negara Ini Rupanya Penyulut Api di Konflik Nagorno-Karabakh, Ahli: Dia Manfaatkan Situasi Dengan Sempurna, Azerbaijan dan Armenia Hanya Dimanfaatkan!

Perang ini dikhawatirkan akan menjadi perang terburuk dalam sejarah Armenia dan Azerbaijan sejak tahun 1990-an, saat 30 ribu warga terbunuh.

Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendiskusikan yang terbaik untuk konflik Nagorno-Karabakh.

Erdogan mengatakan kepada Putin lewat telepon jika Ankara menginginkan solusi permanen untuk isu Nagorno-Karabakh.

Kedua pemimpin tersebut putuskan untuk membuat "usaha gabungan" untuk hentikan perang.

Baca Juga: Menghitung Keunggulan dan Kelemahan Dua Negara di Konflik Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Dapat Stok Senjata dari 3 Negara Ini, Bagaimana Dengan Armenia?