Menghitung Keunggulan dan Kelemahan Dua Negara di Konflik Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Dapat Stok Senjata dari 3 Negara Ini, Bagaimana Dengan Armenia?

May N

Penulis

Membandingkan kekuatan militer Azerbaijan dan Armenia dilihat dari jumlah pendanaan, jumlah pasukan dan artileri serta senjata berat kedua negara

Intisari-online.com -Sudah diketahui bahwa konflik Nagorno-Karabakh adalah konflik lawas yang tak kunjung usai.

Konflik ini dijalankan oleh pasukan militer profesional.

Namun kali ini, perang lawas ini mulai jajaki babak baru dengan senjata canggih era abad 21.

Dengan teknologi baru, konflik berpuluh-puluh tahun ini akan lebih mengerikan daripada sebelumnya.

Baca Juga: Sulit Didamaikan! Sikap Saling Klaim Sejarah, Halangi Perdamaian Antara Armenia dan Azerbaijan: Kita Harus Melihat Masalah Sejarah

Melansir Al Jazeera, jika statistik perang bisa dipercaya, maka jumlah kematiannya mengejutkan.

Meski begitu, Azerbaijan belum mengkonfirmasi jumlah korban perang.

Armenia sendiri menyebutkan telah membunuh atau mencederai 5000 prajurit Azerbaijan saat berita ini diturunkan.

Armenia telah secara teratur memperbarui jenazah militer yang gugur dalam konflik ini.

Baca Juga: Gencatan Senjata Gugur, Armenia dan Azerbaijan Salahkan Satu Sama Lain Jadi Penyebab Gagalnya Evakuasi Korban Konflik Nagorno-Karabakh

Korban mereka disebutkan sudah ada 500 orang.

Sementara dari Azerbaijan sebutkan angka sebenarnya jauh lebih tinggi daripada itu.

Namun, klaim mengenai perkembangan pencaplokan wilayah dan jumlah pasien yang gugur dari masing-masing negara sangat sulit diverifikasi.

Tidak hanya tim media memiliki akses terbatas ke peperangan di garis terdepan.

Baca Juga: Saling Lempar Bom Mematikan hingga Buat Kota-kota Luluh Lantak, Perang Armenia-Azerbaijan Makin Brutal, Warga Setempat: Tapi Kenapa Dunia Diam?

Pengeboman udara di wilayah sipil telah membuat kerja mereka sangat sulit.

Disebutkan setidaknya 6 jurnalis telah cedera.

Namun, video peperangan dan persenjataan militer yang diketahui dari kedua belah pihak tunjukkan jika Azerbaijan memiliki keunggulan teknologi.

Terlebih, dengan drone perang yang mereka beli dari Israel dan Turki.

Baca Juga: Nagorno-Karabakh Bakal Jadi Pintu Neraka Bagi Eropa, Intelijen Rusia Ungkap Bahaya yang Mengintai Benua Biru Akibat Perang Armenia-Azerbaijan

Beberapa membawa misil mereka sendiri, yang lain menggunakan bom kamikaze.

Entah kemampuan menghancurkan mereka akan terbukti menjadi kunci kemenangan dalam konflik ini, masih belum bisa dibuktikan.

Citra digital yang ditayangkan di Baku berupa foto resolusi tinggi, tunjukkan serangan misil menyerang tank Armenia dan persenjataan militer mereka yang lain.

Serta, sekelompok tentara tertangkap di arena perang.

Baca Juga: Dianggap Negera Miskin, Tiba-tiba Azerbaijan Gunakan Drone Canggih untuk Bombardir Armenia, Turki Dituduh MenyokongAlat MiliterTapi Langsung Mengelak, 'Itu Bukan Urusan Kami'

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan kepada televisi Turki jika drone Azerbaijan yang dibeli dari Turki telah "mengecilkan" jumlah dari pihak Azerbaijan.

"Drone-drone ini tunjukkan kekuatan Turki, juga lebih memperkuat kami," ujarnya.

Analis pertahanan mengatakan Presiden Aliyev menyebut drone yang dimaksud adalah Bayraktar TB2S.

Bayraktar TB2S adalah kendaraan udara tanpa pilot (UAVs), diproduksi oleh perusahaan pertahanan Turki Baykar.

Baca Juga: 'Rusia Tidak Bisa Mundur', Rusia Turun Tangan Terkait Perang Armenia-Azerbaijan Makin Buruk hingga Ancam Keamanan Perbatasan

Mereka tercatat lakukan perdagangan sebagai bagian dari kesepakatan pertahanan yang disetujui di Juni.

Bayraktar TB2 dapat dioperasikan dari ketinggian 8000 meter, yang sulit dideteksi.

Kemampuan lainnya yaitu dapat diterbangkan selama 27 jam, dan bisa membawa 4 misil.

Baca Juga: Gunakan Drone, Pasukan Khusus, hingga Pasukan Udara, Militer China Siap Invasi Taiwan Habis-habisan, Pemerintah Taiwan Hanya Diberi 2 Pilihan Ini

Drone tersebut juga digunakan dalam perang di Suriah dan Libya.

Fuad Shahbaz, seorang analis pertahanan di Sentral Komunikasi Strategi di Baku menyebutkan "kami telah melihat drone Bayraktar secara aktif digunakan di Suriah dan Libya oleh angkatan udara Turki melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Jenderal Haftar di Libya.

"Kini, mereka telah muncul di Azerbaijan baru-baru ini dan secara aktif digunakan di Nagorno-Karabakh melawan rezim separatis."

Rob Lee, kandidat PhD di University College London, mengatakan jika penggunakan drone TB2S telah secara dramatis mempengaruhi pasukan Armenia di darat dan kemampuan untuk menyerang dan mempertahankan pasukan mereka.

Baca Juga: Pengaruh Tiongkok Kian Kuat dan Proyek Jalur Sutera Baru Kian Mulus Tanpa Halangan, Tiongkok Bangun Teknologi Masa Depan Ini di Afrika, Sedang Negara Eropa Ini Ketahuan Uji Coba Drone Tiongkok

"TB2s menarget sistem pertahanan angkatan udara. Yang sudah kita lihat dihancurkan adalah dari tahun 1980-an.

"Aku rasa radar kesulitan untuk memotret UAV tersebut.

"Kemudian, TB2S mulai kalahkan tank, artileri, dan sekarang, karena mereka telah melewati serangkaian target prioritas, kami melihat mereka menargetkan regu tentara."

Militer Azerbaijan habiskan banyak uang bertahun-tahun untuk ungguli militer Armenia, digunakan untuk membeli sistem senjata unggul.

Baca Juga: Libatkan Tank, Drone, hingga Rudal,Perang AntaraArmenia-Azerbaijan Bisa Jadi Awal Perang Dunia 3 Pecah,Apalagi Jika Rusia dan Turki Ikut Serta

Rusia, Israel dan Turki adalah sumber senjata yang dibeli Azerbaijan.

Sementara Rusia tetap menyuplai senjata militer untuk kedua negara, Israel dan Turki hanya kirimkan ke Azerbaijan saja.

Baca Juga: Temui Kegagahan Calon Pengganti Su-35 Indonesia, Jet Tempur Siluman F-35 Lightning II yang Jadi Rebutan Militer AS dan Rusia untuk Ditawarkan ke Indonesia

Turki dan Israel kirimkan drone dan rudal, membuat pasukan Armenia kewalahan.

"Rusia sadar setelah 2016 jika mereka harus memulai mempersenjatai Armenia dengan yang mereka jual ke Azerbaijan.

Baca Juga: Turki Kembali Buat Marah Yunani, Kali Ini Akan Kirim Kapal Lagi ke Mediterania Timur, 'Turki Penyebab Semua Kekacauan Terkutuk, Termasuk di Suriah!'

"Fungsinya untuk menyeimbangkan dinamika kekuatannya," ujar Lee.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait