Penulis
Intisari-Online.com - Sejak awal tahun 2020, beberapa negara tengah berkonflik dan menimbulkan kekhawatiran perang akan pecah.
Negara-negara yang dimaksud adalah Iran vs Amerika Serikat (AS), Korea Utara vs AS, atau AS vs China.
Namun memasuki kuartal keempat tahun 2020, justru terjadi perangantara pasukan Armenia dan Azerbaijan di sekitar wilayah Nagorno-Karabakh yang diperebutkan di Kaukasus selatan.
Dilansir dari bbc.com pada Kamis (1/10/2020), dalam skala dan cakupan, pertempuran yang meletus pada hari Minggu lalumelampaui eskalasi berkala beberapa tahun terakhir.
Sebab perang itu melibatkan artileri berat (alatberatapapun yang menembakkan proyektil di medan perang) seperti tank, rudal, dan drone.
Sejauh ini ada lebih dari 100 kematian yang dikonfirmasi. Mereka adalah warga sipil dantentara Armenia.
SementaraAzerbaijan tidak merilis data tentang kerugian militernya, tetapi dapat diasumsikan jumlahnya kurang lebih sama.
Disebutkan bahwa pertempuran tersebut tampaknya didorong oleh upaya pasukan Azerbaijan untuk merebut kembali sebagian wilayah yang diduduki oleh pasukan Armenia dalam perang Karabakh setelah Uni Soviet runtuh.
Sebelum perang ini,bentrikan pernah terjadi pada Juli 2019di daerah perbatasan internasional antara Armenia dan Azerbaijan.
Tapi kali ini lebih parah. Sebab wargasipil di Armenia dan Azerbaijan juga telah diserang.
Dan perang ini sepertinya akan berlangsung lama. KarenaAzerbaijan telah menolak negosiasi baru dengan Armenia.
Buruknya lagi,Azerbaijan memiliki tingkat dukungan Turki yang lebih besar untuk diandalkan.
Jika sampai Turki ikut campur, maka perang ini akan meluas karena negara lain kemungkinan akan ikut campur.
Apa peran Turki?
Turki secara tradisional memberikan dukungan moral dan diplomatik kepada Azerbaijan.
Hubungan antara pejabat pertahanan kedua negara semakin intensif setelah bentrokan Juli tahun lalu, dan diikuti latihan militer bersama.
Sejak pertempuran dimulai pada hari Minggu, Turki telah menyatakan dukungan tanpa syarat kepada Azerbaijan, dan tampaknya memberikan Azerbaijan berbagai jenis kemampuan militer.
Kejadiran Turki di belakangAzerbaijan bisa berbahaya sebab militer Turki begitu dihormati.
Selain itu, mereka juga memiliki drone militer yang kuat, pasukan yang banyak, hingga tentara bayaran yang pernah membunuhdari Suriah untuk berperang demi Azerbaijan.
Apa peran Rusia?
Nah, jikaAzerbaijan bersekutu dengan Turki, maka Armenis punya 'teman' yang hebat juga.
Mereka adalah Rusia.
Melalui hubungan bilateral dan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, Moskow memberi Armenia jaminan keamanan.
Tetapi perjanjian itu tidak mencakup zona pertempuran di Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.
Terlebih lagi, Moskow juga memasok senjata ke kedua belah pihak dan merupakan salah satu ketua bersama Grup Minsk yang menengahi konflik.
Rusia memang telah menyerukan gencatan senjata, tetapi jumlahnya tidak besar.
Selain itu,Rusia belum mengadakan pertemuan kepemimpinan politik atau militer Armenia dan Azerbaijan.
Sehingga sikap Rusia masih 'netral'.
Tetapi jika pada akhirnya Rusia memiliki bersekutu dengan Armenia atauAzerbaijan, maka bisa dipastikan bahwa perang itu bisa meluas menjadi perang dunia 3.