Find Us On Social Media :

Perlombaan Senjata Nuklir Kian Tak Terbendung, Gara-gara 'Malaikat Pelindung' yang Kini Justru Menjelma Jadi 'Pembawa Petaka'

By Maymunah Nasution, Jumat, 2 Oktober 2020 | 19:04 WIB

Ilustrasi senjata nuklir India.

Kini, kondisi ini kian diperburuk dengan upaya diplomasi Trump dan pendekatannya yang brutal.

Ia mendekat dengan kasar kepada "yang namanya sekutu" dan "memeluk" diktator Kim Jong-Un, membuat para sekutu dan mitra AS di seluruh dunia bertanya-tanya apakah Washington tidak lagi dapat diandalkan.

Seperti di masa lalu, ancaman regional mulai berkembang.

Amerika Serikat kini sekali lagi berencana menarik pasukan dari wilayah sekutu.

Baca Juga: Tak Perlu Dibom Nuklir Atupun Diserang dengan Sejata Militer, Ternyata Amerika Serikat Bisa Langsung Remuk dan Luluh Lantah Seketika Jika Hal Ini Terjadi

Tidak mengejutkan jika sekutu atau mitra AS menentukan bahwa mereka perlu meluncurkan nuklir mereka sendiri dengan cepat.

Sejak tahun 1990-an, AS telah sering mendoktrin jika nuklir adalah sebuah masalah yang biang keroknya "negara-negara nakal" seperti Irak, Libya, Korea Utara, Iran dan Suriah.

Namun, sebenarnya di sebagian besar era nuklir, sekutu dan mitra AS serta negara-negara non-blok menjadi pusat perkembangan nuklir terbesar.

Jerman, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Australia, Swedia, Mesir, Brasil dan lainnya mengembangkan nuklir mereka dan India, Pakistan serta Israel juga berhasil memperolehnya.

Baca Juga: Inilah Golda Meir, Perdana Menteri Wanita Israel yang Nyaris Gunakan Bom Nuklir dalam Perang Yom Kippur, Membuat AS Harus Turun Tangan