Find Us On Social Media :

Ada Nuansa Militer dan 'Hunger Games' dari Hadirnya Kapal China di Laut Natuna, Bukti Tiongkok Mulai Kelabakan Beri Makan 1,4 Miliar Warganya?

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 20 September 2020 | 16:00 WIB

Ilustrasi

"Di banyak lokasi, Angkatan Laut CCG / Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mencoba untuk menormalkan kehadiran kapal mereka dan kemudian menerapkan hak penangkapan ikan mereka dan sembilan garis putus-putus," kata seorang analis angkatan laut kepada Asia Times.

Jakarta, pada bagiannya, menolak bahkan untuk menerima perdebatan - bersikeras bahwa pendiriannya sepenuhnya ditentukan oleh hukum internasional.

Indonesia juga berulang kali meminta China dan Amerika Serikat untuk berhenti mencoba memihak dalam perselisihan mereka.

“Perkembangan terakhir ini hanya menyoroti masalah terus-menerus yang dihadapi Indonesia dengan China yang menolak untuk mengalah pada klaim irredentistnya di Laut China Selatan,” kata peneliti Institute of Defense and Strategic Studies yang berbasis di Singapura, Collin Koh.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Ungguli AS dan China, Rusia Miliki Rudal Hipersonik yang Kecepatannya 5 Kali Lebih Cepat, Tapi Trump Tidak Terima, 'Rusia Mencuri Teknologi Itu dari AS'

“Daripada melihat China lebih agresif, mungkin lebih akurat untuk menggambarkan China sebagai 'masih agresif' meskipun ada kebuntuan terakhir.”

Hunger Games

Stok ikan yang menipis di kawasan itu berada di jantung ketegangan Laut Cina Selatan.

“China dan Vietnam telah mencemari pesisir dan perairan pesisir mereka, daerah penangkapan ikan tradisional (dan) penangkapan ikan berlebihan, sehingga penangkapan ikan yang paling menguntungkan ada di selatan,” kata profesor emeritus UNSW Carl Thayer kepada Voice of America.

Baca Juga: Ogah Terus-terusan Dipermainkan AS Saat Ancaman dari China dan Korut Kian Mengobar Kencang, Jepang Bangun Senjata Militer Baru, Dijamin Bisa Goyang Seluruh Asia