Penulis
Intisari-Online.com -Dalam akun resminya, www.globalfirepower.com, pada Minggu (10/5/2020), mereka kembali merilis negara-negara dengan kekuatan militer terbaik di dunia pada tahun 2020.
Hasil iu berdasarkan hasil survei yang menggunakan55 parameter individual untuk menentukan skor PowerIndex suatu negara.
Jadi, tidak peduli apakah itu negara maju atau negara miskin, negara yang kuat secara teknologi, atau negara yang alami perang saudara, semua bisa masuk.
Dan survei ini juga tidak menghitung soal senjata nuklir.
Hasilnya, ada 138 negarayang diperhitungkan kekuatan militernya.
Nomor satu masih dipegang oleh Amerika Serikat (AS), disusul Rusia, dan China.
Karena kekuatan militer antara AS dan Rusia tidak begitu jauh,PresidenAS Donald Trump mengklaim bahwa Rusia berbuat curang.
Di mana Rusia menciptakan rudal hipersonik setelah menerima informasi tentang teknologi tersebut dari pemerintahan pendahulunya, Barack Obama.
"Mereka (Rusia) memiliki rudal, rudal super-duper-hipersonik,"katanya saat kampanye akbar di Bemidji, Minnesota, Jumat (18/9/2020).
"Kecepatannya lima kali lebih cepat dari rudal biasa."
"Kami memiliki satu yang lebih cepat, lebih cepat dari itu".
"Anda tahu itu, Anda tahu itu."
"Rusia mendapat informasi itu, dan kemudian mereka membangunnya," ujar dia seperti dikutip kantor beritaTASS.
Berbicara pada sebuah acara di Gedung Putih pada pertengahan Mei lalu, Trump mengatakan, AS sedang mengerjakan "rudal super-duper" yang mampu terbang 17 kali lebih cepat dibanding rudal lain yang ada saat ini.
Tapi, dia tidak memberikan perincian lebih lanjut.
Belakangan, para pejabat senior AS mengakui, negaranya berusaha mengejar ketertinggalan Rusia dan China di ranah senjata hipersonik.
Untuk pertama kaliRusia melampaui negara lain
Menteri Pertahanan Mark Esper menyatakan pada 7 Desember 2019, negaranya sedang "merencanakan pengejaran" dan "menginvestasikan setiap dollar sebisa mungkin" untuk mendapatkan kemajuan dalam senjata hipersonik.
Presiden Vladimir Putin sebelumnya mengatakan, sekarang Rusia memiliki senjata hipersonik, tidak ada gunanya negara lain mengeluarkan begitu banyak uang untuk menghalangi Rusia.
Dia mencatat, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Rusia telah melampaui negara lain dalam hal pengembangan senjata canggih.
Resimen Rudal Pertama Sistem Rudal Jelajah Hipersonik Avangard mulai beroperasi di Rusia pada akhir 2019.
Selain itu, Rusia terus menguji senjata mutakhir lainnya, termasuk rudal jelajah anti-kapal hipersonik Tsirkon dan sistem rudal strategi Sarmat.
(S.S. Kurniawan)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Donald Trump tuding Rusia mencuri teknologi rudal hipersonik dari AS")