Advertorial

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula, Pandemi Virus Corona Belum Usai, Kini Malah Muncul Wabah Baru di China yang Buat 3.245 Orang Terinfeksi, 'Bakteri dari Hewan ke Manusia Juga'

Mentari DP

Penulis

Dan seolah belum selesai, muncul wabah baru yang membuat 3.245 warga China terinfeksi. Wabah apa itu? Berbahayakah?
Dan seolah belum selesai, muncul wabah baru yang membuat 3.245 warga China terinfeksi. Wabah apa itu? Berbahayakah?

Intisari-Online.com - Seperti yang kita tahu, virus corona (Covid-19) pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 silam.

Disebutkan bahwa virus corona berasal dari kelelawar di pasar hewan.

Akibatnya, kini ada 30,9 juta orang terinfeksi virus corona di seluruh dunia.

Dan seolah belum selesai, muncul wabah baru yang membuat3.245 warga China terinfeksi.

Baca Juga: Tak Hanya Bunuh dan Memutilasi Pelanggannya, Penjual Mi Ini JugaJadikan Daging Korban Sebagai Toping dalam Masakannya, di Sini Jasadnya Disembunyikan

Wabah apa itu?

Dilansir dari kompas.com pada Minggu (20/9/2020), ternyata ribuan warga itu dilaporkan terjangkit Brucellosis.

Wabah ini muncul karena terjadinya kebocoran sebuah pabrik biofarmasi di China.

Komisi Kesehatan Lanzhou, Gansu, China, menguji 21.847 orang dari 2,9 juta penduduk di wilayah tersebut.

Apa itu brucellosis dan apa saja gejalanya?

Dilansir dari MayoClinic, brucellosis adalah infeksi bakteri yang menyebar dari hewan ke manusia.

Baca Juga: Dimusuhi Banyak Negara di Asia, China Mulai Cari 'Teman' di Eropa, Tapi Malah Dapat Makian dan Bentakan, 'Anda Seharusnya Malu'

Umumnya, orang dapat terinfeksi dari produk makanan susu mentah atau yang tidak mengalami proses pasteurisasi.

Bakteri penyebab brucellosis dapat menyebar melalui udara atau melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Hewan yang paling sering terinfeksi bakteri penyebab Brucellosis yakni domba, sapi, kambing, babi, dan anjing.

Gejala brucellosis dapat muncul kapan saja dari beberapa hari hingga beberapa bulan setelah Anda terinfeksi.

Tanda dan gejalanya mirip dengan flu dan meliputi:

- Demam

- Panas dingin

- Kehilangan selera makan

- Keringat

- Kelemahan

- Kelelahan

- Nyeri sendi, otot, dan punggung

- Sakit kepala

Sementara itu, gejala brucellosis bisa hilang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan kemudian kembali/kambuh lagi.

Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 di Indonesia Lebih Tinggi dari Data Global, Satgas Minta Warga Usia 45 Tahun ke Atas Tidak Keluar Rumah Dulu, '79% Pasien yang Meninggaldari Usia Tersebut'

Beberapa orang mengalami brucellosis kronis dan mengalami gejala selama bertahun-tahun, bahkan setelah pengobatan.

Tanda dan gejala jangka panjang bagi penderitanya yakni, kelelahan, demam berulang, radang sendi, radang jantung (endokarditis) dan spondilitis atau radang sendi yang memengaruhi tulang belakang dan persendian di sekitarnya.

Penularan

Tidak hanya menginfeksi hewan ternak, bakteri penyebab brucellosis ini juga memengaruhi hewan liar termasuk rusa, rusa besar, banteng, karibu, moose, dan unta.

Diketahui, cara paling umum bakteri menyebar dari hewan ke manusia, antara lain:

- Mengonsumsi produk susu mentah

- Menghirup udara yang terkontasminasi bakteri

- Menyentuh darah dan cairan tubuh hewan yang terinfeksi

Pencegahan

Dilansir dari situs resmi Pusat Pengendalian dan Penanganan Penyakit Menular (CDC), beberapa tindakan yang dapat mencegah terjadinya infeksi bakteri brucellosis pada manusia.

Menurut CDC, cara terbaik untuk mencegah infeksi brucellosis adalah dengan memastikan Anda tidak mengonsumsi daging mentah, produk susu yang tidak dipasteurisasi seperti susu, keju, dan es krim.

Jika Anda tidak yakin bahwa produk susu telah dipasteurisasi, jangan memakannya.

Selanjutnya, bagi mereka yang menangani jaringan hewan, seperti pemburu dan penggembala hewan harus melindungi diri dengan menggunakan sarung tangan karet, kacamata, dan celemek.

Baca Juga: Sering Masuk Wilayah Indonesia untuk Curi Ikan, Kini China Larang Produk Ikan Laut Indonesia, Klaim Temukan Ada Jejak Virus Corona di Sana

Perlengkapan ini akan membantu memastikan bahwa bakteri dari hewan yang berpotensi terinfeksi tidak masuk ke mata atau di dalam luka atau lecet pada kulit.

Pengobatan

Sebelum pengobatan dimulai, diagnosis infeksi brucellosis harus dilakukan oleh dokter.

Tes akan dilakukan untuk mencari bakteri dalam sampel darah, sumsum tulang, atau cairan tubuh lainnya.

Selain itu, tes darah dapat dilakukan untuk mendeteksi antibodi yang melawan bakteri.

Setelah diagnosis dibuat, dokter dapat meresepkan antibiotik.

Adapun lamanya proses pengobatan ini bergantung pada waktu pengobatan dan tingkat keparahan penyakit, pemulihan dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Kematian akibat brucellosis jarang terjadi, terjadi tidak lebih dari 2 persen dari semua kasus.

(Retia Kartika Dewi)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Apa Itu Brucellosis, Infeksi Bakteri dari Hewan ke Manusia yang Mewabah di China")

Baca Juga: Amerika Serikat Sebar Puluhan Rudal Mematikan di Benua Asia, Rusia Klaim Langkah Itu Membahayakan Nuklir Mereka, 'Mundur atau Perang Nuklir Akan Pecah'

Artikel Terkait