Find Us On Social Media :

Ramalannya Terbukti Benar, Siapa Sangka Kaum Super Tajir Dunia Sudah Bersiap Sambut Resesi Sejak Tahun Lalu

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 8 September 2020 | 12:59 WIB

Ilustrasi

Intisari-Online.com - Lebih dari separuh orang super kaya di seluruh dunia sudah bersiap menghadapi resesi pada tahun ini.

Melansir CNBC, menurut survei UBS pada September 2019 terhadap 360 keluarga super kaya global dengan kekayaan keluarga rata-rata US$ 1,2 miliar, sekitar 55% keluarga kaya melihat akan terjadi resesi pada tahun 2020.

Untuk mengurangi risiko, 45% sudah menyesuaikan portofolionya, termasuk beralih ke obligasi dan real estat, sementara 42% meningkatkan cadangan kas mereka.

“Kami sangat berhati-hati, bahkan dengan kondisi pasar sekarang kami merasa tidak nyaman,” kata seorang responden survei yang merupakan mitra pengelola di kantor multifamily di Amerika Utara seperti yang dikutip CNBC pada September 2019 lalu.

Baca Juga: Mayatnya Diduga Dipotong-potong, Arab Saudi Hukum 8 Terdakwa Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Tunangan Khashoggi: Siapa yang Bertanggung Jawab dan di Mana Tubuhnya?

Perang dagang yang meningkat antara AS dan China telah memperdalam kekhawatiran akan resesi.

Belum lagi terjadi inversi kurva imbal hasil, fenomena pasar obligasi yang secara historis memprediksi penurunan ekonomi.

Pada waktu itu, banyak investor dan ekonom terkenal termasuk Jeffrey Gundlach dan David Rosenberg memperingatkan tentang risiko resesi yang meningkat.

"Siapa yang tahu apa yang akan terjadi dengan Brexit, apa yang akan terjadi di UE, dan apa yang akan terjadi antara AS dan China," kata responden survei lainnya, CEO dari satu keluarga kaya di Eropa.

Baca Juga: Sidang Terdakwa Jamal Khashoggi Buahkan Hasil Baru, Jasadnya Kemungkinan Diperlakukan Secara Kejam Seperti Ini, Tapi Vonis Hukuman Arab Saudi Sampai Buat PBB Mengolok-olok Negara Itu

“Ada begitu banyak pertanyaan terbuka, dan ini bisa berdampak dramatis pada pasar. Secara umum, kami pikir kami telah mencapai puncak kami."

Survei tersebut juga mengungkapkan seperlima dari keluarga kaya mengurangi eksposur leverage mereka dalam investasi sebagai tanggapan atas ekspektasi mereka untuk resesi tahun depan.

Ramalan terbukti

Siapa yang menyangka, ternyata, resesi itu benar-benar terjadi.

Baca Juga: 'Kematian akan Lebih Baik!', Rakyat Korea Utara Pertaruhkan Nyawa Demi 'Sesuap Nasi' Lakukan Hal Ini yang Membuat Kim Jong-un Marah Besar dan Mengancam dengan Hukuman Berat

Selain karena faktor perang dagang AS-China dan inversi kurva imbal hasil obligasi, kali ini resesi lebih dipicu oleh pandemi virus corona yang menyebar ke penjuru dunia.

Saat ini, satu per satu negara di dunia masuk ke jurang resesi.

Data Kontan menunjukkan, setidaknya ada 18 negara yang sudah mengalami resesi.

Belum lama ini, Australia melaporkan terjadi kontraksi pada perekonomiannya sebesar 6,3% year on year pada kuartal II 2020.

Baca Juga: Mengerikan! Intip Perkebunan Mayat, Ketika Ribuan Mayat Tergeletak Dibiarkan Membusuk, Diikat di Pohon Hingga Direndam, Bayangkan Baunya Seperti Apa!

Ini merupakan resesi pertama yang dialami Australia dalam 30 tahun terakhir.

Berikut adalah daftar 18 negara yang sudah masuk ke jurang resesi:

1. Singapura

Dikutip dari Kontan.co.id, 17 Agustus 2020, ekonomi Singapura mengalami resesi setelah kontraksi pada kuartal kedua 2020.

Baca Juga: Dikenal Kaya Raya Tetapi Pelitnya Setengah Mati, Raja Ini Menumpuk Hartanya Sampai Tak Sadar Uang Senilai Rp58 Miliar yang Disimpan di Peti Harta Ludes Digerogoti Tikus

Produk domestik bruto (PDB) anjlok dengan rekor 41,2% dalam tiga bulan yang berakhir Maret, berdasarkan basis tahunan kuartal ke kuartal, data awal dari Kementerian Perdagangan dan Industri.

2. Korea Selatan

Perekonomian Korea Selatan mencatat resesi teknis pertama sejak 2003 pada kuartal Juni.

Pembatasan aktivitas akibat dari pandemi virus corona menekan kegiatan ekonomi dan permintaan global.

Baca Juga: Mulai Jenuh Bekerja dari Rumah karena Pandemi Corona? Ini Kiat Mengatasinya, Salah Satunya Mengatasi Saat Anda Ingin Ngemil Terus

Melansir Reuters, bank sentral Korsel mengatakan, tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Korsel mengalami penurunan sebesar 3,3% yang disesuaikan secara musiman pada kuartal Juni.

Sebagai perbandingan, pada kuartal sebelumnya PDB Korsel menurun 1,3%.

3. Filipina

Ekonomi Filipina akhirnya masuk ke jurang resesi untuk kali pertama dalam 29 tahun setelah pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 kontraksi 16,5% secara year on year (yoy).

Baca Juga: Dimasukkan Dalam 'Daftar Hitam' Perusahaan China Oleh AS, Raksasa Perusahaan Konstruksi Tiongkok Ini Tetap Terabas Tantangan Untuk Buat Ekspansi China di Dunia Kian Nyata

4. Thailand

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (18/8/2020), Konsil Pengembangan Ekonomi dan Sosial Nasional mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Thailand minus 12,2% pada kuartal II-2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

5. Hong Kong

Ekonomi Hong Kong menyusut 0,4% yang disesuaikan secara musiman pada Oktober-Desember dari kuartal sebelumnya, versus kontraksi 3,0% yang direvisi pada Juli-September. Secara tahunan, ekonomi menyusut 2,9%, dibandingkan dengan penurunan 2,8% yang direvisi pada kuartal ketiga.

Baca Juga: Dimasukkan Dalam 'Daftar Hitam' Perusahaan China Oleh AS, Raksasa Perusahaan Konstruksi Tiongkok Ini Tetap Terabas Tantangan Untuk Buat Ekspansi China di Dunia Kian Nyata

6. Jepang

Data produk domestik bruto (PDB) resmi menunjukkan, ekonomi terbesar ketiga di dunia itu mengalami penurunan tahunan sebesar 3,4% pada kuartal pertama 2020.

Sebelumnya, Jepang terakhir kali mengalami resesi di paruh kedua 2015.

7. Jerman

Baca Juga: Tak Perlu Buru-buru ke Optik Bila Ada Masalah dengan Kacamata Baret, Coba Saja Gunakan Bahan Rahasia yang Muda Didapat Ini, Coba Yuk!

Reuters memberitakan, kantor Statistik Federal mengatakan output domestik bruto di ekonomi terbesar Eropa itu menyusut 10,1% dalam basis kuartal-ke-kuartal dari April hingga Juni setelah revisi kontraksi 2,0% dalam tiga bulan pertama tahun ini.

8. Amerika Serikat

Perekonomian Amerika Serikat jatuh ke jurang resesi pada kuartal II 2020 setelah mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif 32,9%.

Pada kuartal I 2020, negara adidaya ini mengalami kontraksi 5% pada ekonominya.

9. Swiss

Swiss juga resmi masuk jurang resesi. Mengutip Reuters, ekonomi Swiss menyusut menjadi minus 8,2% pada kuartal kedua dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun ini.

Sebelumnya, ekonomi Swiss minus 2,6% pada kuartal pertama.

Baca Juga: Beli Rumah Bobrok dengan Harga Murah Meriah, Harganya Mendadak Melejit 10 Kali Hanya Gara-gera Diguyur Hujan, Terungkap Ada Rahasia Besar Tersembunyi di Baliknya

10. Kanada

Pada kuartal II 2020, ekonomi Kanada terkontraksi sebesar 38,7 persen secara tahunan.

Dalam basis kuartalan (QtQ), ekonomi tercatat -11,5%, setelah sebelumnya -2,1% di kuartal I 2020.

11. Prancis

Melansir Reuters, ekonomi Perancis mengalami kontraksi rekor pasca-perang sebesar 13,8% pada kuartal kedua.

12. Italia

Data Reuters menunjukkan, perkonomian Italia mengalami kontraksi 0,7% pada kuartal kedua 2020.

Penurunan tersebut adalah penurunan keempat berturut-turut untuk ekonomi yang terperosok dalam resesi sejak pertengahan tahun lalu, dengan tingkat kontraksi hanya sedikit berkurang dari penurunan 0,8% pada kuartal pertama.

Baca Juga: Saking Senangnya dengan Makanan Ini, Pangeran Charles Sampai Harus Bikin Aturan Masak Khusus agar Hasilnya Sempurna

13. Inggris

Inggris mengalami resesi terparah sepanjang sejarah ekonominya.

Ekonomi Inggris terkontraksi sebesar 20,4% pada kuartal kedua tahun 2020.

14. Malaysia

Perekonomian Malaysia menyusut 17,1% pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya.

Sementara, penurunan PDB riil yang disesuaikan secara musiman mengikuti penurunan -2% dalam kuartal I 2020.

15. Polandia

Melansir Kompas.com, di kuartal II 2020, perekonomian Polandia menyusut -8,9% karena efek karantina wilayah (lockdown), setelah terkontraksi -0,4% pada kuartal I 2020.

Resesi yang didefinisikan sebagai kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut, membuat Polandia resmi mengalami resesi teknikal.

Baca Juga: Bantu Anak Sekolah Indonesia, Pelajar Yogyakarta Lakukan Konser Amal Virtual Bertajuk 'Suara Anak Indonesia'

16. Spanyol

Dikutip dari Kompas.com, menurut Badan Statistik Spanyol, negara ini telah memasuki fase resesi ekonomi usai PDB kuartal II 2020 turun hingga 18,5%. Secara kuartalan, pertumbuhan minus ini merupakan rekor pertumbuhan ekonomi terburuk. Di kuartal I 2020, ekonomi Spanyol juga anjlok hingga 5,2 %.

17. Australia

Australia resmi mengalami resesi setelah ekonominya mengalami kontraksi sebesar 6,3% year on year (YoY) pada kuartal II 2020.

Ini merupakan resesi pertama yang dialami Australia dalam waktu 30 tahun terakhir.

18. Brasil

Mengutip Aljazeera, ekonomi Brasil mengalami kontraksi dengan rekor 9,7% (QoQ) pada kuartal kedua tahun 2020.

Sementara pada kuartal I, ekonomi Brasil -0,3%. Hal itu membuat Brasil jatuh ke dalam resesi ketika lantaran terhantam lockdown akibat virus corona, kata badan statistik resmi. (*)

Artikel ini sudah pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul 'Kaum super tajir dunia sudah bersiap sambut resesi sejak tahun lalu'