Find Us On Social Media :

Omsetnya Rp700 Milyaran Per Tahun, Inilah Sindikat Pembunuh Bayaran Kelas Kakap di Dunia, Target Pebunuhannya Adalah Politisi dan Orang Penting di Dunia

By Afif Khoirul M, Rabu, 2 September 2020 | 18:34 WIB

Lepke pemimpin Murder Inc membawa senapan

Intisari-online.com - Layaknya di film-film, ternyata pembunuh bayaran adalah sebuah pekerjaan yang memang ada di dunia ini.

Meski saat ini tidak diketahui secara resmi, namun melalui situs-situs internet gelap banyak diungkapkan jasa pembunuh bayaran.

Terlebih pada masa lalu, bisnis gelap semacam ini adalah sebuah korporasi besar yang melibatkan komplotan mafia kelas kakap berkelas internasional.

Mereka adalah Murder Inc, sebuah mafia pembunuh bayaran teroganisir yang dipimpin oleh Louis 'Lepke' Buchalter.

Baca Juga: Anaknya Ditinggalkan di Sekolah TK, Dikira Aman-aman Saja Sang Ibu Syok Bukan Main Setelah Lihat CCTV Tahu Gurunya Malakukan Hal Tak Terduga Ini Pada Murid-Muridnya

Kisahnya bermula ketika Lepke memulai karir kriminalnya merampok gerobak dorong saat dia  masih remaja. 

Dia bertemu seorang kriminal lain bernama  Jacob 'Gurrah' Shapiro ketika mencoba merampok gerobak dorong yang sama, keduanya dengan cepat menjadi tim yang tangguh. 

Dengan kekuatan brutal Shapiro, keduanya membentuk bisnis pemerasan, memaksa pemilik gerobak untuk membayar perlindungan. 

Lepke dan Shapiro kemudian bergabung dengan grup Jacob 'Little Augie' Orgen di Lower East Side dan mengalihkan perhatian mereka ke permainan yang lebih besar.

Baca Juga: Digunakan Untuk Hal Ini Tabungan Pensiunan Rp600 Juta Langsung Ludes Dalam Sekejap, Wanita Ini Langsung Kebingungan Ketika Uangnya Hanya Tersisa Rp800 Ribu

Mereka berkerja sama dan meneror serikat pekerja garmen lokal di New York AS pada tahun 1920.

Mereka juga berkecimpung dalam bisnis minuman keras, perjudian, hingga mengimpor heroin dan narkotika ke beberapa negara.

Hingga akhirnya Lepke mengumpulkan orang-orangnya sendiri dan mendirikan Murder Inc yang lebih terfokus pada bisnis pembunuh bayaran.

Lepke mengumpulkan tim pembunuh bayaran besar untuk menegakkan kontrolnya atas bisnis gelap ini. 

Pada suatu waktu, tim ini disebut telah memiliki anggota sebanyak 250 orang pembunuh.

Lepke juga mulai mengoordinasikan operasi dengan raja kejahatan besar lainnya di seluruh negeri. 

Baca Juga: Bergerak Sangat Rahasia di Seluruh Dunia, Inilah Agen Khusus Mata-mata Israel Bagian dari Mossad, yang Tugasnya Membunuh Orang Penting Musuh Israel

Dengan beberapa nama terkenal seperti Lucky Luciano, Meyer Lansky dan Dutch Schultz, Lepke hampir mengendalikan kejahatan terorganisir di seluruh negeri. 

Pada tahun 1935, Schultz ingin membunuh Jaksa New York, Thomas Dewey.

Tetapi Lepke khawatir hal itu akan menyebabkan munculnya pengawasan dan tekanan yang lebih ketat dari penegak hukum.

Untuk itulah Lepke justru membunuh Schultz demi keamanan organisasinya.

Namun untuk menghasilkan lebih banyak pemasukan Lepke memberi komando untuk melakukan pembunuhan pada anggota Murder Inc.

Pada tahun 1933 Murder Inc diberi wewenang untuk membunuh siapa saja yang disetujui oleh sindikat untuk mendapatkan keuntungan lebih.

Baca Juga: Ditembak Mati, Seikat Rambut Abraham Lincoln yang Berlumuran Darah Dilelang Rp140 juta, 'Kami Kira Bakal Laku Rp1 Miliar'

Pasukannya yang melindunginya dari saingan membuat bisnisnya di atas awan.

Belum lagi hakim dan petugas juga kerap dibayarnya demi keamanan Lepke dan sindikat Murder Inc. Lepke tak pernah gagal meloloskan diri dari jerat hukum.

Hingga bisnisnya tumbuh dengan pesat, setidaknya Murder Inc telah mengumpulkan uang USD 50 Juta pertahun (sekitar Rp748 Miliar)

Namun karena Lepke adalah penjahat utama Amerika, ia dikhianati oleh anak buahnya sendiri dan dieksekusi pada 1944.