Bergerak Sangat Rahasia di Seluruh Dunia, Inilah Agen Khusus Mata-mata Israel Bagian dari Mossad, yang Tugasnya Membunuh Orang Penting Musuh Israel

Afif Khoirul M

Penulis

Konon katanya, kelompok ini melakukan pembunuhan orang-orang penting yang berbahaya bagi Israel, seperti Al-Batsh di Kuala Lumpur.

Intisari-online.com - Seperti yang kita ketahui, Israel memiliki agen rahasia bernama Mossad, yang merupakan agen mata-mata Intelijen Israel.

Namun, di dalam tubuh anggota Mossad ada kelompok elit yang tugasnya adalah melakukan pembunuhan.

Seperti diwartakan oleh Al-Jazeera, unit ini disebut dengan Kaisarea adalah cabang operasional yang menyamar di dala Mossad.

Unit ini didirikan tahun 1970, pendirinya adalah mata-mata Israel terkenal Mike Harari.

Baca Juga: Yunani Kelimpungan Sampai Minta Bantuan Militer Mesir Hadapi Turki di Laut Mediterania, Rupanya Kekuatan Mesir Tidak Tanggung-Tanggung, Pernah Percundangi Militer Israel Waktu Ini

Kaisarea memanfaatkan jaringan mata-mata yang luas di negara-negara Arab dan Timur Tengah mengumpulkan informasi dan melakukan pengawasan target lalu bertindak di masa depan.

Harari kemudian membuat unit paling mematikan di Kaisarea, mereka disebut Kidon dalam bahasa Ibrani, atau Bayonet, tugasnya adalah operasi pembunuhan.

Anggota Kidon seringkali adalah cabang militer Israel, termasuk tentara dan pasukan khusus di dalamnya.'

Konon katanya, kelompok ini melakukan pembunuhan orang-orang penting yang berbahaya bagi Israel, seperti Al-Batsh di Kuala Lumpur.

Baca Juga: Dijaga 20 Mata-mata dan Dikelilingi Sistem Canggih, Agen Mossad Israel Berhasil Obrak-abrik Lemari Besi Iran dan Curi Dokumen Nuklir, 'Misi Selesai Hanya Dalam Waktu 6,5 Jam Saja'

Mereka yang menjadi incaran pembunuhan tak lain adalah pemimpin dan operator Palestina, Suriah, Lebanon, Iran, hingga Eropa.

Kaesarea digambarkan setara dengan Pusat Kegiatan Khusus (SAC) CIA, yang dulu disebut Divisi Kegiatan Khusus sebelum reorganisasi dan perubahan nama pada tahun 2016.

CIA melakukan misi paramiliter rahasia termasuk operasi pembunuhan yang ditargetkan melalui Kelompok Operasi Khusus (SOG), yang merupakan bagian dari SAC dan memiliki beberapa kesamaan dengan Kidon dari Mossad.

Jurnalis Investigasi Israel Ronen Bergman menulis bahwa, hingga tahun 2000, yang menandai dimulainya Intifadah kedua di wilayah Palestina yang diduduki.

Israel telah melakukan lebih dari 500 operasi pembunuhan yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.000 orang, termasuk sasaran dan pengamat.

Selama Intifada Kedua, Israel melakukan 1.000 operasi lagi, 168 di antaranya berhasil, tulisnya dalam bukunya.

Baca Juga: Kisah Gus Dur Presiden Indonesia yang Pernah Bikin Israel Sampai Keheranan, Media Israel Sampai Gambarkan Kehebatannya dengan Ungkapan Begini

Sejak itu, Israel telah melakukan setidaknya 800 operasi lagi yang bertujuan membunuh para pemimpin sipil dan militer Hamas di Jalur Gaza dan luar negeri.

Mossad memelihara hubungan organisasi dan sejarah formal dengan sejumlah badan intelijen Arab, terutama agen mata-mata Yordania dan Maroko.

Baru-baru ini, dan mengingat pergeseran aliansi di wilayah tersebut dan meningkatnya ancaman dari aktor non-negara bersenjata.

Mossad telah memperluas hubungannya dengan badan-badan intelijen Arab untuk memasukkan sejumlah negara Teluk Arab dan Mesir.

Mossad mempertahankan pusat regional untuk operasinya di Timur Tengah yang lebih luas di ibu kota Yordania, Amman.

Sementara itu, Mossad melakukan Identifikasi target pembunuhan melalui beberapa langkah kelembagaan dan organisasi di dalam Mossad.

Baca Juga: Tak Ada Hubungan Diplomatik bahkan dikenal Anti-Israel, Inilah Rekam Jejak Hubungan Rahasia Indonesia dengan Israel yang Sudah Ada Sejak Zaman Presiden Soeharto

Misalnya al-Batsh, diidentifikasi sebagai target melalui pengumpulan umum intelijen melalui unit-unit di dalam organisasi Intelijen Israel yang mengikuti Hamas.

Melalui jaringan mata-mata di seluruh dunia Mossad memburu target kemudian melancarkan aksi pembunuhan.

Di Mossad legalitas pembunuhan terhadap target apapun jauh lebih liberal dan tidak melibatkan batasan hukum yang serupa yang ditakuti oleh CIA.

Hal itu merupakan bagian dari kebijakan nasional mereka, dengan kata lain Mossad tidak terikat hukum apapun untuk melakukan pembunuhan pada tergetnya.

Artikel Terkait