Advertorial
Intisari-Online.com - China tidak main-main saat mengklaim bahwa Laut China Selatan adalah wilayah mereka.
Sebab, mereka benar-benar menjaga kedaulatan mereka dan menyerang negara mana saja yang mencoba mendekati wilayah mereka.
Termasuk militer Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari express.co.uk pada Senin (17/8/2020), ketegangan di Laut China Selatan telah mendorong AS dan China ke dalam perselisihan yang berbahaya.
Di mana beberapa ahli memperingatkan bahwa Beijing bersiap menyebarrudal "pembunuh kapal".
Sebelumnya militer China telah mengancam akan menenggelamkan dua kapal induk milik AS ketika mereka mengaktifkan rudal balistik.
Laksamana Muda Lou Yuan memperingatkan bahwa rudal balistik dan jelajahyang baru milik China punya kemampuan yang tinggi dan bisa langsung menghantam kapal induk AS.
Jika kejadian ini benar terjadi, maka bisa menimbulkan ribuan nyawa melayang.
Sebab, hancurnya satu kapal induk ini akan menelan korban nyawa sebanyak 5.000orang.
Jika menenggelamkan dua kapal akan melipatgandakan jumlah korban.
Taktik baru China ini memang bertujuan untukmenggunakan kekuatannya untuk menyerang kekurangan musuh.
"Serang di manapun musuh takut dipukul. Di mana pun kelemahan musuh," ucapLaksamana Muda Lou Yuan.
The Global Times melaporkan hulu ledak terbaru China telah disiapkan dan kini berada di posisi yang sesuai untuk menyerang kapal lawan di Laut China Timur dan Selatan.
Khususnya kapal perang AS yang semakin mendekati Taiwan dan dekatdengan Kepulauan Paracel (Kepulauan Xisha) yang telah diklaim oleh China, Vietnam dan Taiwan.
"DF-26 adalah generasi baru rudal balistik jarak menengah yang mampu menargetkan kapal menengah dan besar di laut," ucappemerintah China.
"Itu bisa membawa hulu ledak konvensional dan nuklir."
Rudal itu balistik, artinya mereka mendorong hulu ledak mereka sangat tinggikeangkasa.
Kemudian, hulu ledak ini terjundengan kecepatan sangat tinggi kembali ke arah target mereka.