Penulis
Intisari-online.com - Gunakanlah uang dengan bijak, itulah pepatah yang cocok untuk menggambarkan kejadian yang dialami oleh wanita ini.
Menukil Tintucnuocuc, pada Selasa (1/9/20), seorang perempuan dihadapkan dengan kondisi yang sulit setelah uang tabungannya ludes dalam sekejap.
Pada 27 Agustus, situs berita China The Paper, melaporkan seorang wanita dituntut oleh Kejaksaan Rakyat Distrik Qinpu, Shanghai, China.
Wanita tersebut diketahui bernama Lin, seorang wanita yang merupakan pensiunan.
Diketahui, tahun 2000, Lin dan suaminya bercerai, membuat kisah hidupnya berubah dalam ketidakpastian.
Dia memutuskan kontak dengan keluarganya dan pindah ke rumah sewa di Song Giang, China.
Lin tidak pernah berkomunikasi dengan siapapun karena diketahui, dia tidak memiliki teman maupun kerabat.
Tahun 2016, Lin kemudian dia memilih pensiun dari pekerjaannya dan memilih untuk hidup santai menghabiskan uang pensiunannya.
Selama pensiun dia hidup dalam kebosanan, tidak memiliki teman maupun keluarga, awalnya kehidupannya hemat.
Namun, karena didera kebosanan kesehatan mentalnya menurun, sering lelah, dada sesak pada malam hari, dan mudah terbangun.
Setelah pergi ke dokter dan melakukan pemeriksaan, dia tidak memiliki tanda-tanda penyakit namun diketahui dia jenuh dengan aktivitasnya.
Sehingga pada Desember 2019, dia mengubah kehidupannya dari membosankan untuk menjalani kehidupan baru.
Lin, mengubah lingkungan dan kehidupannya dengan suasana baru.
Semua simpanan pensiunan yang dimilikinya digunakan untuk membiayai kehidupan barunya.
Jumlahnya tak main-main, tabungan Lin mencapai 300.000 Yuan atau sekitar Rp645 juta.
Dia menggunakan uangnya itu untuk menyewa hotel bintang lima, dan hidup selama dua bulan di dalam hotel berkelas itu.
Karena bosan dengan hidupnya dia ingin menikmati kehidupan surga, namun ternyata kebiasaan barunya ini justru menyeretnya dalam masalah besar.
Dia melihat uang tabungannya hanya tersisa 400 Yuan atau sekitar Rp800 ribu saja, dan itu hanya cukup untuk membayar kamar.
Lin semakin pusing ketika dia sudah tidak memiliki sumber penghasilan dan simpanan lagi, sehingga dia harus melakukan sesuatu untuk menyambung hidup.
Kemudian, dia memikirkan untuk melakukan tindakan ilegal, yaitu merampok toko emas.
Lin melewati toko emas kemudian, melakukan tindakan pencurian, dan kemudian secara sengaja dia membuat dirinya ketahuan telah melakukan pencurian.
Tentu saja, hal itu membuat toko emas itu melaporkan ke polisi dan kemudian menangkap Lin.
Setelah ditangkap polisi, Ling mengaku dia menyesai perbuatannya tetapi memang inilah yang diinginkannya.
Dia ingin dipenjara supaya seluruh hidupnya ditanggung oleh penjara.
Melalui penyelidikan psikiatri Lin ternyata telah lama terisolasi dari masyarakat, dan tidak mengenal siapapun.
Semangat hidupnya juga telah berubah, dia memiliki pemikiran ekstrim untuk melakukan kejahatan. Dia akhrinya dijatuhu hukuman atas tuduhan perampokan.