Diestimasi oleh PAKAR, Organisasi Non-Profit Indonesia yang mempelajari radikalisme di Indonesia, pro-ISIS memiliki 10 sekolah pesantren terdaftar, sebagian besar di pulau Jawa.
Nama sekolah tersebut adalah Rumah Qur'an (RQ) dengan sistem sekolah boarding school dan para siswa hidup berasrama dalam sebuah rumah.
Berdasarkan kapasitas rumahnya, sekolah itu dapat mengakomodasi 8 sampai 24 siswa, baik putra putri dipisah atau dicampur dalam 1 kelompok belajar.
Kurikulum Sekolah
Berdasarkan akun media sosial sekolah-sekolah ini, mereka tawarkan tahfidz (ilmu hafalan Al Quran).
Namun kurikulum yang sebenarnya mereka ajarkan melebihi ilmu tahfidz sebenarnya.
Secara praktiknya, sekolah tawarkan kelas religi dengan kurikulum Salafi.
Dua materi penting adalah Bahasa Arab dan ilmu Tauhid atau yang mereka anggap Monoteisme Islam.