Find Us On Social Media :

Lewat 'Pembatalan Islam', Sekolah Ini Menjelma Jadi 'Pabrik' Anak-anak Militan ISIS di Indonesia, Menanam Benih Antagonisme Terhadap Musuh Islam

By Maymunah Nasution, Minggu, 30 Agustus 2020 | 13:41 WIB

Sekelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ketika hendak melakukan eksekusi pada 2014 di Tikrit, Irak.

Diestimasi oleh PAKAR, Organisasi Non-Profit Indonesia yang mempelajari radikalisme di Indonesia, pro-ISIS memiliki 10 sekolah pesantren terdaftar, sebagian besar di pulau Jawa.

Nama sekolah tersebut adalah Rumah Qur'an (RQ) dengan sistem sekolah boarding school dan para siswa hidup berasrama dalam sebuah rumah.

Berdasarkan kapasitas rumahnya, sekolah itu dapat mengakomodasi 8 sampai 24 siswa, baik putra putri dipisah atau dicampur dalam 1 kelompok belajar.

Kurikulum Sekolah

Baca Juga: Covid Hari Ini 30 Agustus 2020: Kasus Virus Corona di Indonesia Mencapai 169.195 dan Penambahan Tertinggi Tiga Kali Berturut-turut

Berdasarkan akun media sosial sekolah-sekolah ini, mereka tawarkan tahfidz (ilmu hafalan Al Quran).

Namun kurikulum yang sebenarnya mereka ajarkan melebihi ilmu tahfidz sebenarnya.

Secara praktiknya, sekolah tawarkan kelas religi dengan kurikulum Salafi.

Dua materi penting adalah Bahasa Arab dan ilmu Tauhid atau yang mereka anggap Monoteisme Islam.

Baca Juga: Intel AS Sebutkan Pemilu AS Berusaha Dimanuver China, Rusia dan Iran, Donald Trump Justru Dituduh Partai Demokrat Ingin Curangi Pemilu AS Lewat Cara Pengamanan Ini