Find Us On Social Media :

Hampir Damai dengan Taliban, Ahli Justru Sebutkan 'Negosiasi' Bukan Langkah Terbaik Mencegah Perang di Masa Depan Antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan, Ini Sebabnya

By May N, Minggu, 16 Agustus 2020 | 14:10 WIB

Pembicaraan dan dialog hanyalah langkah pertama sebuah proses yang panjang dan menyiksa.

Sudah ada keinginan untuk melihat signifikansi lainnya, sebagian besar konsesi tanpa timbal balik yang telah dilakukan untuk membawa Taliban mau bernegosiasi.

Namun Taliban tetap tidak mau mengakui pemerintahan Afghanistan sebagai pimpinan mereka.

Penolakan tersebut juga tidak cocok dengan delegasi Afghanistan yang siap menghadapi tim negosiator Taliban yang fokus dan bersatu.

Baca Juga: Buruan Serbu, Ada Promo HUT RI dari McD, KFC, Pizza Hut, Jco, Breadtalk dan Burger King!

Meski begitu, negosiasi di Doha tidak seharusnya diharapkan sebagai sesuatu yang transaksional.

Untuk dihitung, sudah sering kali Taliban dan Afghanistan lakukan diskusi dalam berbagai acara, dan Taliban tidak menyerah untuk fleksibel menerima tawaran yang ada.

Selama negosiasi dengan AS yang menghasilkan kesepakatan 29 Februari, delegasi Taliban ketahui jika mereka teguh mereka dapat mendorong pasukan AS untuk setuju poin-poin penting mereka.

Sehingga dalam kesepakatan baru-baru ini dengan pemerintahan Ghani, dalam mencari upaya gencatan senjata dan setuju urusan pertukaran tahanan adalah kompromi yang ditawarkan Ghani.

Baca Juga: Bak Film Fiksi Ilmiah, Viral Raja Bahrain Dikawal Robot Raksasa, Bikin Semua Orang Terkejut Melihatnya, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya