Keduanya memiliki kelemahan hanya bisa menembakkan misil udara dalam jarak pendek saja.
KF-16C bisa tembakkan AMRAAM, membelok dan menghindari sebelum jet tempur MiG milik KPAF mengunci target.
Meskipun demikian tetap ada kemungkinan kondisi individu dapat mengubah keadaan dalam waktu dekat.
Korea Utara memang memiliki jet tempur canggih MiG-23 dan MiG-29, tapi kualitas radar dan misil jet tempur ini masih kalah jauh dibandingkan kombinasi KF-16C dan AMRAAM.
F-15 Elang Penghantam, yang juga canggih sebagai jet tempur dalam pertarungan di udara, lebih fokus dalam operasi penembakan darat dari udara.
F-15 dibangun dengan dasar jet tempur F-15E Elang Penyerang.
F-15K juga telah terlihat dengan pod penargetan Sniper, yang memungkinkan jet tempur tersebut menentukan sendiri target untuk bom berpemandu laser dan lebih efisien mendeteksi dan melibatkan target darat taktis dan strategis.
Jadi jika ROKAF sudah memiliki jet tempur untuk tempur di udara dan di barat, maka apakah F-35A masih diperlukan?