Rupanya, ada keunggulan milik F-35 yang sangat diminati oleh ROKAF.
F-35, yang bisa terbang dan mendarat dengan sekejap, rupanya masih punya keunggulan lainnya adalah kemampuan sensor F-35.
F-35 memiliki sensor elektro-optik kuat yang dapat digunakan untuk menarget jet tempur lain.
Dalam operasi Red Flag 2019, kemampuan sensor optik F-35 memainkan peran penting dalam kesuksesan di lingkungan perang elektronik.
F-35 bisa gempur habis-habisan jet tempur lainnya yang lebih usang, contohnya F-16C yang "buta" dan tidak memiliki kemampuan seperti F-35.
Jet tempur Korea utara MiG-29s juga memiliki sensor elektro-optikal sendiri, walaupun sistemnya berasal dari tahun 1980.
Kekurangannya kemampuannya tidak sekuat sensor Rusia dan AS yang modern.
Perjanjian potensial dengan Korea Utara kemungkinan besar melibatkan mesin pengganggu berat.