"Saya akan kembali pada tanggal 1 September dan jika mereka tidak dapat melakukannya, saya akan tetap bertanggung jawab kepada Anda," ujarnya.
Dia juga berjanji bahwa bantuan Perancis akan diberikan dengan transparansi dan "tidak akan jatuh ke tangan koruptor".
Di lokasi berbeda, pemimpin Perancis ini mengatakan kunjungannya ke Lebanon adalah suatu "kesempatan untuk melakukan dialog yang jujur dan berani dengan kekuatan politik dan institusi Lebanon."
Ia menyampaikan bahwa Perancis akan bekerja untuk mengoordinasikan bantuan kepada Lebanon.
Lalu, ia juga menyampaikan peringatan bahwa "jika reformasi tidak dilakukan, Lebanon akan terus tenggelam."
Ada janji bantuan internasional yang luas kepada Lebanon, tetapi negara ini sekarang telah terperosok dalam krisis ekonomi yang parah dan menghadapi tantangan yang menakutkan dalam pembangunan kembali.
Tidak jelas seberapa besar dukungan komunitas internasional akan menawarkan pemerintahan yang terkenal korup dan disfungsional.
Kerugian dari ledakan itu sendiri diperkirakan oleh Gubernur Beirut, Marwan Abboud antara 10 miliar dollar AS (Rp 146,4 triliun) hingga 15 miliar dollar AS (Rp 219,6 triliun), dan hampir 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.