Find Us On Social Media :

Prihatin Dengan Ledakan Besar di Lebanon, Presiden Perancis Pun Beritikad Baik Kunjungi Lokasi Tersebut, Tapi Warga Justru Memarahinya, Apa Penyebabnya?

By Maymunah Nasution, Jumat, 7 Agustus 2020 | 13:05 WIB

Pusat Medis Menjelma Jadi Rumah Jagal Setelah Darah Tutupi Koridor dan Lift, Inilah Gambaran Memilukan Kondisi Beirut Pascaledakan Dahsyat

Mereka juga meneriakkan "Revolusi!" dan "Rakyat ingin menjatuhkan rezim!", slogan yang digunakan pada protes massal tahun lalu yang ditujukan kepada pemerintahan yang berkuasa.

Macron memberi tahu mereka bahwa dia akan berbicara dengan para pemimpin politik Lebanon.

Laporan yang dilansir Associated Press pada Kamis (6/8/2020), bagi banyak masyarakat Lebanon, ledakan besar yang berpusat di pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8/2020) lalu itu, merupakan pukulan terakhir setelah bertahun-tahun dilanda masalah korupsi dan pengelolaan yang tidak tepat oleh para elit politik yang berkuasa selama beberapa dekade.

Baca Juga: Warga Beirut Hampir Berutang Nyawa Padanya, Kolonel Ini Tewas dengan Hasil Otopsi Penuh Kejanggalan Tak Lama Setelah Minta Amonium Nitrat Dipindahkan

Tanggapan Emmanuel Macron

Macron memberi tahu mereka bahwa dia akan berbicara dengan para pemimpin politik Lebanon.

"Saya akan mengusulkan kepada mereka pakta politik baru sore ini," katanya.

Kemudian, ia mengatakan bahwa pada 1 September dirinya akan kembali menyambangi Lebanon.

Baca Juga: Termasuk Jadi Bahan Racikan Bom Bali 2002, Simak Kisah Antara Amonium Nitrat dan Aksi Bom di Indonesia Berikut Ini