Intisari-Online.com - Amonium nitrat diduga menjadi penyebab utama ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut, Lebanon pada
Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat.
Ledakan yang dirasakan hingga radius 10 kilometer itu telah menewaskan 135 orang, melukai 5.000 warga, dan membuat 300.000 penduduk kehilangan tempat tinggal.
Diketahui, sekitar 2.750 ton amonium nitrat disimpan di gudang pelabuhan selama enam tahun karena alasan yang belum diketahui.
Seorang profesor kimia di Rhode Island University Jamie Oxley mengatakan, amonium nitrat sangat sulit untuk diledakkan.
Baca Juga: Covid Hari Ini 7 Agustus 2020, WHO: Jumlah Kasus Covid-19 Pada Orang Muda Meningkat Tajam
"Sangat sulit untuk menyalakannya dan tidak mudah meledakkannya," kata Oxley, dilansir dari Syarq Awsat, 5 Agustus 2020.
Sebuah memorandum oleh Kementerian Pertanian Perancis menyatakan, ledakan hanya dapat dipicu oleh kontak dengan zat tertentu atau sumber panas yang besar.
Amonium nitrat telah menjadi sumber dari banyak ledakan, baik tak disengaja maupun untuk tindakan kriminal.
1. Jerman
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR