Find Us On Social Media :

Peduli Tubuhmu: Tanda Tubuh Kekurangan Gula pada Bayi Baru Lahir

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 15 Juli 2020 | 19:25 WIB

Ilustrasi bayi baru lahir

Intisari-Online.com – Hipoglikemia adalah ketika kadar gula (glukosa) dalam darah terlalu rendah.

Glukosa adalah sumber utama bahan bakar untuk otak dan tubuh.

Pada bayi yang baru lahir, gula darah rendah dapat terjadi karena berbagai alasan.

Ini dapat menyebabkan masalah seperti kegoyahan, warna biru pada kulit, dan masalah pernapasan dan makan.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda Tubuh Kekurangan Asupan Garam, Termasuk Kram

Hipoglikemia dapat disebabkan oleh kondisi seperti:

- Nutrisi yang buruk untuk ibu selama kehamilan

- Membuat insulin terlalu banyak karena ibu memiliki diabetes yang tidak terkontrol dengan baik

- Jenis darah ibu dan bayi yang tidak cocok (penyakit hemolitik parah pada bayi baru lahir)

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: 9 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Minum Air, Ini Dia!

- Lebih banyak insulin dalam tinja bayi karena alasan lain, seperti tumor pankreas

- Cacat lahir

- Penyakit metabolisme bawaan atau defisiensi hormon. Beberapa di antaranya dijalankan dalam keluarga.

- Tidak cukup oksigen saat lahir (asfiksia lahir)

- Penyakit hati

- Infeksi

Bayi yang lebih cenderung mengalami hipoglikemia meliputi:

- Bayi lahir dari ibu dengan diabetes

- Bayi yang kecil untuk usia kehamilan atau dibatasi pertumbuhan

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: 7 Tanda Tubuh Ketika Anda Tidak Minum Air yang Cukup

- Bayi prematur, terutama mereka yang memiliki berat badan lahir rendah

- Bayi yang lahir di bawah tekanan yang signifikan

- Bayi dengan ibu dirawat dengan obat-obatan tertentu seperti terbutaline

- Bayi yang besar untuk usia kehamilan mereka

Tanda-tanda gula darah rendah mungkin tidak jelas pada bayi yang baru lahir.

Tanda-tanda paling umum termasuk:

- Kegoyahan

- Rona biru pada kulit dan bibir (sianosis)

- Berhenti bernafas (apnea)

Baca Juga: Peduli Tubuhmu Tanda Awal Tubuh Kekurangan Mineral, Sangat Kelelahan!

- Suhu tubuh rendah (hipotermia)

- Otot floppy (nada otot buruk)

- Tidak tertarik memberi makan

-Kurang gerak dan energi (lesu)

- Kejang

Tanda-tanda hipoglikemia bisa seperti kondisi kesehatan lainnya. Pastikan anak Anda mengunjungi dokter untuk didiagnosis.

Bagaimana hipoglikemia pada bayi yang baru lahir didiagnosis?

Tes darah sederhana untuk kadar glukosa darah dapat mendiagnosis masalah.

Bagaimana hipoglikemia pada bayi yang baru lahir dirawat?

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda-tanda Tubuh Kekurangan Mineral Kromium (Cr)

Perawatan akan tergantung pada usia kehamilan bayi Anda dan kesehatan keseluruhan.

Perawatan termasuk memberi bayi sumber glukosa yang bekerja cepat.

Ini mungkin sesederhana campuran glukosa dan air atau formula sebagai pemberian awal.

Atau bayi Anda mungkin membutuhkan glukosa yang diberikan melalui infus.

Kadar glukosa darah bayi diperiksa setelah perawatan untuk melihat apakah hipoglikemia terjadi lagi.

Apa saja kemungkinan komplikasi hipoglikemia pada bayi yang baru lahir?

Otak membutuhkan glukosa darah agar berfungsi. Tidak cukup glukosa dapat merusak kemampuan otak untuk berfungsi.

Hipoglikemia berat atau jangka panjang dapat menyebabkan kejang dan cedera otak yang serius.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin B3 (Niacin)

Apa yang bisa saya lakukan untuk mencegah hipoglikemia pada bayi saya yang baru lahir?

Dalam banyak kasus, mungkin tidak ada cara untuk mencegah hipoglikemia pada bayi yang baru lahir, melansir dari rochester.edu.

Untuk bayi dengan faktor risiko, penyedia layanan kesehatan harus memperhatikan tanda-tanda dan merawatnya sesegera mungkin.

Ibu dengan diabetes harus menjaga kadar glukosa darahnya dalam kisaran normal selama kehamilan. Ini dapat membantu menurunkan risiko untuk bayi mereka.

Hubungi penyedia layanan kesehatan bayi Anda segera jika Anda melihat tanda-tanda gula darah rendah pada bayi Anda.

Berikan susu formula bayi Anda atau campuran glukosa dan air, jika disarankan.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin B2 (Riboflavin)

Artikel ini adalah bagian dari kampanye #pedulitubuhmu yang dibuat Intisari. Nantikan infografis-infografis menarik berisi fakta-fakta kesehatan di akun Instagram @pedulitubuhmu.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari